Topcareer.id – Sinar matahari terbukti benar-benar membantu suasana hati, selama kita menerimanya dengan tidak berlebihan.
Selama cuaca hangat misalnya, orang-orang lebih banyak yang keluar rumah dari biasanya. Mungkin bersantai di pantai, di kedai kopi pinggir jalan, atau sekedar merawat kebun mereka.
Berolahraga di bawah matahari pagi baik untuk kesehatan mental seseorang. Pelepasan endorfin di otak selama dan setelah olahraga bekerja seperti suntikan opiat. Ini menginduksi perasaan sejahtera.
Salah satu unsur yang paling penting dari sinar matahari adalah vitamin D. Ini juga dikenal sebagai ‘vitamin sinar matahari’ karena matahari adalah sumber terpentingnya. Tampaknya sulit untuk percaya bahwa alam adalah pencipta salah satu nutrisi tubuh ini. Sinar ultra-violet dari matahari yang mengenai kulit dan memicu reaksi, yang menghasilkan vitamin D3 dalam jumlah besar.
Sekitar 10 menit berjemur dengan kulit yang tidak terlindungi apapun sebenarnya sudah cukup. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah vitamin D yang diproduksi adalah matahari musim panas yang lebih unggul daripada matahari yang tampil pada musim dingin.
Jadi kamu akan menghasilkan lebih banyak vitamin D saat berjemur di musim panas dibandingkan dengan berjemur di bawah matahari yang terhalang mendung musim dingin.
Untuk orang kulit berkulit cerah, waktu untuk memproduksi vitamin D dalam jumlah besar jauh lebih singkat, hanya dalam hitungan menit, sedangkan untuk orang kulit berkulit gelap bisa jadi berjam-jam.
Bagaimana sinar matahari mempengaruhi depresi?
Teori saat ini adalah bahwa sinar matahari meningkatkan produksi mono-amina. Ini termasuk neurotransmitter seperti serotonin, dopamin dan nor-adrenalin dan semuanya telah dikaitkan dengan gangguan mood. Dengan kata lain, semua zat tersebut bertindak seperti antidepresan.
Itu semua juga memiliki peran dalam mengurangi peradangan. Ada dua teori yang saling bersaing tentang asal mula depresi. Yang pertama adalah bahwa hal itu disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter, yang kedua adalah kondisi peradangan.
Reseptor vitamin D telah diidentifikasi di wilayah otak yang terkait dengan depresi dan terlibat dalam banyak gen yang mengatur jalur serotonin otak. Beberapa penelitian besar telah mengaitkan kekurangan vitamin D dengan depresi klinis.
Sinar matahari sangat bermanfaat bagi kesehatan, dan bisa menjadi anti-depresan alami yang cukup baik apabila diterima dalam jumlah sedang.
Tak hanya memberikan asupan nutrisi yang baik bagi tubuh secara alami, sinar matahari sore pun bisa memberikan efek bahagia, terutama saat menjelang petang, ketika sinar matahari di bawah cuaca yang cerah telah berubah warna menjadi lembayung yang menenangkan.**(Feb)