Topcareer.id – Beberapa masyarakat percaya penggunaan sarung tangan bisa menjadi upaya untuk mencegah tertular dari infeksi COVID-19. Namun, sebenarnya perilaku 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) sudah seperti jurus ampuh untuk mencegah penularan.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penggunaan sarung tangan di tengah masyarakat sebagai bentuk pencegahan penularan COVID-19.
“Pemakaian sarung tangan dapat meningkatkan risiko infeksi, karena dapat menyebabkan kontaminasi diri atau penularan ke orang lain saat menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian mengenai wajah,” sebut WHO Indonesia dalam laman QnA.
Oleh karena itu, masih kata WHO, di tempat-tempat umum seperti supermarket, selain penjagaan jarak fisik, WHO merekomendasikan pemasangan sarana cuci tangan di pintu masuk dan keluar untuk digunakan bersama.
Dengan menyebarluaskan praktik menjaga kebersihan tangan, negara-negara dapat membantu mencegah penyebaran virus COVID-19.
WHO mengingatkan dalam konteks pandemi COVID-19, setiap orang harus:
- Menggunakan masker;
- Menghindari kerumunan orang dan tempat ramai;
- Menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, terutama dari orang yang sakit;
- Sering membersihkan tangan, menggunakan cairan antiseptik berbahan alkohol jika tangan tidak tampak kotor, atau sabun dan air;
- Menutup hidung dan mulut dengan siku yang terlipat atau tisu ketika batuk atau bersin, membuang tisu dan membersihkan tangan segera setelah menggunakan tisu;
- Menghindari menyentuh mulut, hidung, dan mata.
Yang lebih penting lagi, ikuti informasi tentang perkembangan penyakit ini, perhatikan otoritas setempat dan rekomendasinya, dan ikuti serta anjurkan praktik terbaik.**(Feb)