TopCareerID

Meski Dihantam Pandemi, Pertamina Optimis Hasilkan Laba di Akhir 2020

Topcareer.id – Meski pandemi COVID-19 menghantam, kinerja PT Pertamina (Persero) terus meningkat positif sehingga optimis bahwa tahun 2020 akan mencetak laba bersih sekitar USD800 juta dan EBITDA lebih dari USD7 miliar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa meskipun perusahaan terdampak triple shock karena pandemi COVID-19, namun seluruh lini bisnis terus bergerak menuntaskan target tahun 2020 sesuai KPI yang ditetapkan Pemegang Saham.

Sebelumnya pada Semester 1/2020 lalu, Pertamina sempat mencatatkan kerugian bersih. Namun memasuki paruh kedua 2020, Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja, yaitu melakukan transformasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten. Sehingga di penghujung tahun 2020 berhasil mencetak laba bersih.

Nicke menuturkan, Pertamina juga melakukan pengelolaan utang dalam upaya untuk mempertahankan rasio keuangan yang sehat, hasilnya menunjukkan prognosa  rasio hutang  akhir tahun 2020 tetap terjaga baik dengan trend yang masih kompetitif dibandingkan dengan perusahaan migas nasional maupun internasional lainnya.

Dengan posisi keuangan ini, tiga lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody’s, S&P dan Fitch kembali menetapkan Pertamina pada peringkat investment grade masing-masing pada level baa2, BBB dan BBB.

“Penilaian International Rating dengan tingkat Investment Grade menunjukkan bahwa kepercayaan investor tetap tinggi, dan mengindikasikan tingkat ketangguhan (resilience) Pertamina yang cukup baik dalam mengatasi kondisi dampak pandemi di tahun 2020,” kata Nicke dalam siaran pers, Senin (7/12/2020) lalu.

Baca juga: Elon Musk Buka Peluang Merger Antara Tesla Dengan Produsen Mobil Lain

Pertamina secara konsisten tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir, serta menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina dan sektor energi Indonesia.

Manajemen Pertamina pun berupaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), meskipun perusahaan migas global lainnya maupun industri lain melakukan PHK besar-besaran.

Pertamina konsisten berkomitmen untuk tetap menjadi penggerak perekonomian nasional di masa sulit akibat pandemi COVID-19, terutama untuk memastikan lapangan pekerjaan dan menjaga keberlangsungan hidup 1,2 Juta tenaga kerja langsung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung.

“Di tengah pandemi COVID-19, pencapaian laba bersih dan arus kas perusahaan yang positif di penghujung tahun 2020 ini merupakan kado terindah bagi Pertamina menjelang HUT yang ke-63,” kata dia.

Exit mobile version