TopCareerID

Kenapa Vaksin AstraZeneca Lebih Baik daripada Pfizer atau Moderna?

9 dari 10 Negara Afrika Melewatkan Target Vaksinasi Covid-19

Foto Ilustrasi Vaksin Covid-19

Topcareer.id – Dalam tren yang menggembirakan tentang perkembangan vaksin COVID-19 baru-baru ini, banyak kandidat vaksin melaporkan tingkat kemanjuran perlindungan yang tinggi terhadap virus corona baru.

Sementara Pfizer dan Moderna masing-masing telah mengumumkan bahwa kandidat vaksin mereka memiliki kemanjuran lebih dari 90%, Oxford-AstraZeneca mengatakan bahwa vaksinnya telah menghasilkan tingkat kemanjuran 70%.

Namun, meskipun tingkat kemanjurannya lebih rendah dibandingkan dengan yang lain, vaksin buatan Universitas Oxford dan raksasa farmasi AstraZeneca ini justru diprediksi akan lebih baik dan cocok bagi dunia.

Berikut beberapa alasan mengapa Oxford-AstraZeneca bisa lebih baik.

Penggunaan per setengah dosis
Hasil uji vaksin Oxford-AstraZeneca mengungkapkan bahwa pengembang vaksin mengikuti dua regimen dosis selama uji coba dan menemukan hasil yang sangat berbeda dari Pfizer maupun Moderna. AstraZeneca memberikan dua dosis penuh vaksin kepada peserta setidaknya dalam rentang waktu satu bulan secara terpisah. Pertama peserta diberikan setengah dosis dan kemudian baru diberikan dosis penuh kepada mereka setidaknya sebulan kemudian. Dosis pertama menghasilkan tingkat kemanjuran sekitar 60-70%, dan dosis kedua dengan menghasilkan tingkat kemanjuran 90%.

Dengan cara ini produsen dapat memvaksinasi lebih banyak orang dalam persediaan terbatas, dan juga kebutuhan orang terhadap vaksin, yang masing-masing berbeda-beda. Ini akan sangat membantu selama tahap awal upaya imunisasi dan ketika pasokan vaksin terbatas.

Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinopharm Terbukti 86% Efektif Dalam Pengujian di Uni Emirat Arab

Efektivitas dalam kasus asimtomatik dan lintas kelompok umur
Hasil pendahuluan yang dibagikan oleh Oxford-AstraZeneca menunjukkan bahwa hal itu telah bekerja dengan baik pada orang-orang dari berbagai kelompok usia, termasuk orang tua. Selain itu, data tersebut juga mengisyaratkan calon vaksin mampu mengurangi infeksi bahkan tanpa gejala. Ini adalah keuntungan besar dibandingkan data yang dibagikan oleh Pfizer dan Moderna dari uji coba mereka. Berdasarkan data lebih lanjut, di antara 23.000 peserta, tidak ada kasus keparahan atau rawat inap yang dilaporkan.

Persyaratan logistik yang lebih baik
Vaksin Pfizer dan Moderna perlu disimpan pada tingkat suhu di bawah nol, masing-masing -70 derajat Celcius dan -20 derajat Celcius. Di sisi lain, kandidat yang diproduksi oleh Oxford-AstraZeneca dapat disimpan pada suhu lemari es normal antara 2 derajat Celcius dan 8 derajat Celcius, membuat penyimpanan dan distribusi lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat.

Biaya lebih murah
Oxford-AstraZeneca mempertahankan vaksinnya secara signifikan lebih murah daripada yang lain, setelah berjanji untuk tidak mengambil untung dari produksinya. AstraZeneca telah menandatangani perjanjian dengan organisasi kesehatan internasional yang akan memberikan vaksin dengan harga maksimum USD 3 atau sekitar Rp 42 ribu per dosis.**(Feb)

Exit mobile version