TopCareerID

3 Ciri Ini Menandakan Rekan Kerja dan Bos yang Toxic

Tipe bos berengsek

Topcareer.id – Menjadi pemimpin yang efektif tidak melekat pada setiap orang. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, kamu perlu meluangkan waktu dan praktik untuk secara efektif menginspirasi dan membimbing orang-orang di sekitarmu.

Adalah umum bagi orang-orang yang tiba-tiba berada dalam posisi kepemimpinan untuk menyalahgunakan kekuasaan itu. Dan alih-alih menjadi pemimpin yang efektif, mereka menjadi toxic.

Sebelum menempatkan seseorang seperti itu dalam kekuasaan, berikut ini cara kamu mengetahui apakah mereka seorang yang beracun, seperti dalam laman The Ladders.

1. Mereka tidak berusaha memahami, tetapi berharap untuk dimengerti

Orang yang menjunjung tinggi untuk memahami secara alami lebih cenderung menjadi pemimpin yang hebat. Mereka mengetahui nilai dari tidak hanya mengumpulkan semua informasi yang diperlukan sebelum mereka sampai pada suatu kesimpulan, tetapi juga kebutuhan untuk membuat orang lain merasa didengarkan.

Berhati-hatilah untuk memperhatikan orang-orang yang tidak berusaha memahami terlebih dahulu, namun pada saat yang sama berharap untuk dipahami. Ini adalah standar ganda yang menumbuhkan permusuhan di tempat kerja atau lingkungan tim mana pun.

Baca juga: Lakukan Satu Hal Sederhana Ini untuk Membuatmu Disukai oleh Bos

2. Mereka menyalahkan terlebih dulu baru bertanggung jawab

Orang-orang yang terlebih dulu menyalahkan daripada mengambil tanggung jawab, adalah mereka yang harus kamu waspadai. Disadari atau tidak, mereka memberimu gambaran sekilas tentang bagaimana mereka akan menangani berbagai hal jika mereka diberi peran kepemimpinan. Ketika ada yang salah, kamu bisa bertaruh mereka tidak akan menjadi salah satu yang bisa membenahinya dengan segera.

Pada saat yang sama, orang-orang yang mengambil tanggung jawab, bahkan untuk hal-hal terkecil, memiliki sifat kepemimpinan yang sangat berharga.

3. Mereka tidak mempraktikkan apa yang mereka ajarkan

Ini, tanpa kecuali, ciri kepribadian yang paling mencolok dari seorang pemimpin yang buruk. Jika seseorang (secara sadar atau tidak sadar) hidup dengan frasa, “Lakukan apa yang saya katakan, bukan apa yang saya lakukan,” maka kamu menerima nasihat dari orang yang salah.

Orang tidak mengikuti seorang pemimpin karena apa yang hanya keluar dari mulutnya. Mereka mengikuti para pemimpin yang hidup dan menghembuskan teladan yang mereka harapkan untuk ditegakkan.

Satu-satunya cara agar energi seorang pemimpin benar-benar berdampak pada orang lain adalah jika energi itu diucapkan dengan keyakinan mutlak. Perhatikan baik-baik karyawan yang pendiam yang mengikuti dengan tepat apa yang dia katakan akan mereka lakukan.**(Feb)

Exit mobile version