TopCareerID

Ini yang Dimaksud Wisata Kemanusiaan, Terobosan dari Kemenparekraf

Menparekraf sebut baru 3% dari target pelaku usaha parekraf yang divaksin Covid.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. (foto: Kemenparekraf)

Topcareer.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengembangkan wisata baru, yaitu wisata kemanusiaan di masa pandemic. Wisata ini diharapkan menjadi solusi sekaligus alternatif kegiatan berwisata yang positif bagi wisatawan. Tapi, apa itu wisata kemanusiaan yang dimaksud Kemenparekraf?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, wisata kemanusiaan termasuk salah satu pilar yang akan dikembangkan ke depan, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

“Ide ini muncul ketika saya bersama dengan teman-teman PMI berniat untuk menyumbangkan donor plasma,” ujar Menteri Sandiaga dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).

Selama pandemi, kata Sandiaga, PMI kedatangan banyak masyarakat yang ingin menyumbangkan darah atau plasma, akan tetapi mereka cenderung masih khawatir dengan keselamatan diri dan ingin memastikan terkait protokol kesehatan.

Baca juga: Defisit APBN Indonesia 2020 Capai Rp956,3 Triliun

Ia melanjutkan, di sisi lain banyak juga donatur yang ingin menyumbangkan peralatan kesehatan seperti APD dan bantuan sosial lainnya.

“Oleh karena itu, alangkah baiknya kita ciptakan satu paket wisata dengan melibatkan para pelaku travel  untuk mengembangkan wisata kemanusiaan. Ini merupakan varian atau produk wisata jenis baru dan juga termasuk perluasan dari kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19,” papar Sandiaga.

Sejauh ini, destinasi prioritas untuk pengembangan wisata kemanusiaan adalah Bali, karena Bali merupakan destinasi yang paling banyak diminati wisatawan.

Namun, kata Sandi, hal ini masih dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk melihat potensi destinasi lainnya yang akan dipilih untuk merealisasikan program wisata kemanusiaan.

“Ini merupakan sisi terbaik dan sangat luar biasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk membantu sesama,” ujar Sandiaga.

Wisata kemanusiaan juga merupakan bagian dari wellness tourism. Jadi, wisatawan tidak hanya berlibur menikmati keindahan alam saja, melainkan berwisata dengan memperoleh pengalaman atau makna di suatu destinasi.

Selain itu, dengan wisata kemanusiaan ini wisatawan juga diharapkan dapat menjaga kearifan lokal, mengikuti tradisi atau budaya di tiap destinasi, serta memiliki aspek keberlanjutan.

“Ini merupakan salah satu paradigma yang baru. Selama ini kita fokus pada quantity, yang dilihat dari segi jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara. Namun, saat ini fokusnya adalah quality, wisata yang menghadirkan pengalaman penuh makna,” tutur Sandiaga.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menyampaikan esensi dari pada program wisata kemanusiaan adalah gotong royong dan membantu sesama, ini menunjukkan suatu gerakan atau semangat yang positif di tengah pandemi COVID-19.

“Saya yakin sekali ini akan membantu kita melewati pandemi, bersama-sama dengan lebih baik lagi,” ungkap Angela.

Exit mobile version