TopCareerID

Waduh… Presentase Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker Menurun

Ilustrasi Kemenkes minta masyarakat kembali disiplin prokes mengingat kasus Covid-19 yang naik lagi - ilustrasi pakai Masker.

Ilustrasi Kemenkes minta masyarakat kembali disiplin prokes mengingat kasus Covid-19 yang naik lagi - ilustrasi pakai Masker (Foto: i-Stock)

Topcareer.id – Terjadi penambahan kasus positif COVID-19 per 7 Januari bertambah 9.321 kasus dengan jumlah kasus aktif 114.766 kasus. Dan dari data Sistem Monitoring Bersatu Lawan Covid (BLC) Perubahan Perilaku, terlihat sejak Minggu ketiga September hingga minggu keempat Desember, grafik persentase kepatuhan menurun.

Dai data itu menunjukkan bahwa pada kepatuhan memakai masker, menurun 28%. Persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6%.

“Temuan minggu ini sangatlah berbahaya. Karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Kamis (7/1/2021).

“Sikap abai ini bukan hanya semata-mata kesalahan masyarakat, tetapi juga bagian tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan dari masing-masing pemerintah daerah,” tambah Wiku.

Baca juga: Dibanderol Rp 62 Juta, Ini Kelebihan Pendeteksi Covid-19 GeNose

Berdasarkan data grafik perbandingan, tren kepatuhan protokol kesehatan dan penambahan kasus positif mingguan, Wiku menjabarkan bahwa terlihat menurunnya kepatuhan sejalan dengan meningkatnya penambahan kasus positif.

Pada eriode Oktober-Desember 2020, kepatuhan memakai masker rata-rata di atas 70%, untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan berada di atas angka 60%.

Sedangkan pada Desember 2020, kepatuhan memakai masker berada di angka 55% (turun 28%). Untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan turun ke angka 39% (turun 20%).

Jika membandingkan dengan grafik tren penambahan kasus positif mingguan, ada kenaikan drastis pada rentang Oktober-Desember 2020 dengan persentase peningkatan di angka 113%, jika dibandingkan pada Minggu pertama September 2020.

“Artinya dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20, 30 persen, ternyata mengakibatkan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen,” ujarnya.  

“Ini bukan suatu kebetulan, data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat.” 

Ia melanjutkan, masyarakat perlu patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat yang melanggar protokol kesehatan.

Dan bagi pemerintah daerah untuk selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan Covid Perubahan Perilaku dan menjadi dasar mengambil tindakan tegas mengakukan disiplin protokol kesehatan.

Exit mobile version