Topcareer.id – Bogota, ibu kota Kolombia akan memasuki lockdown ketat seiring meningkatnya jumlah infeksi virus corona dan kecurigaan adanya varian baru virus corona, Walikota Bogota Claudia Lopez mengatakan pada hari Kamis (7/1).
Karantina ketat diberlakukan di tiga lingkungan Bogota minggu ini untuk mengendalikan peningkatan infeksi, yang menurut Lopez dapat disebabkan oleh strain baru virus yang pertama kali diidentifikasi di Inggris tersebut.
Orang-orang di seluruh ibu kota sebagian besar harus karantina di rumah mereka mulai tengah malam pada Kamis (7/1), kata Lopez. Toko dan bisnis non-esensial akan banyak ditutup dan satu orang per rumah tangga akan diizinkan untuk membeli makanan atau obat-obatan.
Jam malam untuk lockdown mulai pukul 8 malam hingga jam 4 pagi setiap hari akan berjalan hingga 17 Januari.
“Kami menghadapi jenis baru COVID-19 yang sangat mungkin sudah beredar di Bogota,” kata Lopez dalam konferensi pers. “Kami tidak dapat melihat alasan lain untuk viral load yang kami temukan pada pasien.”
Jumlah kasus di Inggris telah meningkat tajam, sebagian didorong oleh varian virus baru yang hingga 70% lebih dapat ditularkan daripada yang asli. Namun kementerian kesehatan Kolombia mengatakan belum ada bukti bahwa varian tersebut telah mencapai negara itu.
“Saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa percepatan penularan COVID-19 di Kolombia dapat dikaitkan dengan jenis baru di Inggris,” kata direktur epidemiologi dan demografi Kementerian Kesehatan Julian Fernandez Nino dalam sebuah pernyataan.
Kolombia telah melaporkan lebih dari 1,73 juta infeksi virus korona dan 45.067 kematian akibat COVID-19.
Lingkungan Usaquen, Suba, dan Engativa akan tetap dalam karantina ketat seperti yang direncanakan hingga 17 Januari dan karantina ketat akan diperpanjang di lingkungan Kennedy, Fontibon, dan Teusaquillo hingga 22 Januari, kata Lopez.**(Feb)