Topcareer.id – Dunia berada di ambang “kegagalan moral yang parah” dalam berbagi vaksin COVID-19, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (19/1).
WHO mendesak negara dan produsen untuk menyebarkan dosis secara lebih adil ke seluruh dunia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan prospek distribusi yang adil berada pada “risiko serius” seperti skema pembagian vaksin COVAX yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan suntikan bulan depan.
Dia mencatat 44 kesepakatan bilateral telah ditandatangani tahun lalu dan setidaknya 12 telah ditandatangani tahun ini.
“Ini dapat menunda pengiriman COVAX dan menciptakan skenario yang dirancang untuk dihindari COVAX, dengan penimbunan, pasar yang kacau, respons yang tidak terkoordinasi dan gangguan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.
“Pada akhirnya tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi,” tambahnya, ia mendesak negara-negara untuk menghindari kesalahan yang sama yang dibuat selama pandemi H1N1 dan HIV.
Perebutan global telah meningkat ketika varian virus yang lebih menular beredar. Tedros mengatakan lebih dari 39 juta dosis vaksin telah diberikan di 49 negara berpenghasilan tinggi sedangkan hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara miskin.
Seorang delegasi dari Burkina Faso, atas nama kelompok Afrika, menyatakan keprihatinan pada pertemuan tersebut bahwa beberapa negara telah “menyedot” sebagian besar persediaan.
Para pengamat mengatakan pertemuan dewan ini adalah salah satu yang paling penting dalam lebih dari 70 tahun sejarah badan kesehatan PBB dan dapat membentuk perannya dalam kesehatan global.
Agendanya adalah reformasi badan tersebut serta sistem pembiayaannya yang dinyatakan tidak memadai setelah donor terbesarnya Amerika Serikat mengumumkan penarikannya tahun lalu.
“WHO harus tetap relevan dan … harus keluar dari krisis ini dengan kekuatan lebih dari sebelumnya,” kata Wakil Ketua Dewan Eksekutif WHO Bjoern Kuemmel dari Jerman.
Namun dia mengharapkan resistensi dari beberapa negara terhadap tekanan untuk mendongkrak kontribusi keuangannya.**(Feb)