Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Moderna Akui Adanya Kemungkinan Reaksi Alergi Vaksin COVID-19

Sumber foto: Creator: DADO RUVIC / Credit: REUTERS

Topcareer.id – Moderna Inc mengatakan pada Selasa (19/1/2021), pihaknya telah menerima laporan dari California Department of Public Health (CDPH) bahwa beberapa orang di sebuah pusat di San Diego dirawat karena kemungkinan reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19 dari batch tertentu.

Komentar perusahaan muncul setelah ahli epidemiologi California pada Minggu (17/1/2021) mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan penyedia menghentikan vaksinasi dari lot no. 41L20A karena kemungkinan reaksi alergi yang sedang diselidiki.

“Jumlah kemungkinan reaksi alergi yang lebih tinggi dari biasanya dilaporkan dengan jumlah vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi komunitas. Kurang dari 10 orang membutuhkan perhatian medis selama rentang waktu 24 jam,” kata Ahli Epidemiologi dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.

Moderna mengatakan tidak mengetahui kasus serupa kejadian buruk dari pusat vaksinasi lain yang mungkin telah memberikan vaksin dari kelompok yang sama atau dari banyak vaksin lainnya.

Baca juga: Studi: Tingkat Bunuh Diri Di Jepang Melonjak Dalam Gelombang Kedua COVID-19

“Perusahaan bekerja sama sepenuhnya dengan CDPH dalam menyelidiki efek samping yang dilaporkan ini,” kata perusahaan pembuat vaksin tersebut.

Moderna memastikan bahwa total 1.272.200 dosis diproduksi dalam batch number 041L20A, dengan hampir satu juta dosis (964.900) telah didistribusikan ke sekitar 1.700 lokasi vaksinasi di 37 negara bagian.

Menurut CDPH, itu mencakup lebih dari 330.000 dosis dari lot ini yang didistribusikan ke 287 penyedia di seluruh negara bagian California. Sebanyak 307.300 dosis masih disimpan dan belum didistribusikan.

Sementara Moderna mengatakan tidak tahu berapa banyak dosis yang mungkin telah sampai ke tangan orang-orang, ia melaporkan bahwa lot tersebut telah dikirim antara 4 Januari dan 8 Januari, dan dengan demikian diperkirakan sebagian besar dari dosis yang didistribusikan telah digunakan.

“Investigasi ini masih berlangsung dan Moderna bekerja sama dengan FDA dan CDC untuk memahami kasus klinis dan apakah jeda yang luas dalam penggunaan lot dijamin,” ujarnya.**(Feb)

Leave a Reply