Topcareer.id – Sebuah kelompok nirlaba yang berbasis di Washington bernama The Coalition for a Safer Web telah menuntut Apple karena tidak menghapus aplikasi Telegram dari App Store.
Kelompok tersebut menuduh bahwa Telegram banyak digunakan oleh kelompok pembenci dan ekstremis untuk menyerang Capitol AS.
Menurut mereka, Telegram memfasilitasi percakapan tentang supremasi kulit putih, neo-Nazi, dan konten kebencian lainnya. Kabarnya, gugatan serupa juga diajukan terhadap Google. Gugatan itu diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk California Utara.
Sesuai gugatannya, Apple dianggap gagal mengikuti kebijakan dan pedomannya sendiri tentang konten aplikasi yang aman di App Store terkait Telegram. Dan dengan tidak menghapus Telegram, Apple dinilai telah mengizinkan pengguna Telegram yang lebih jahat untuk melanjutkan aktivitas mereka.
Kelompok itu mengatakan bahwa akses aplikasi Telegram belum dihapus meskipun Apple mengetahui bahwa Telegram digunakan untuk mengintimidasi, mengancam, dan memaksa anggota masyarakat.
Presiden kelompok tersebut Marc Ginsberg dilaporkan juga menulis kepada CEO Apple Tim Cook meminta Telegram untuk sementara dicabut platformnya, karena perannya dalam menghasut kekerasan ekstremis.**(Feb)