Topcareer.id – New Zealand pada hari Senin (25/1) mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 dari seorang wanita berusia 56 tahun di komunitasnya setelah beberapa bulan tanpa kasus.
Wanita itu kembali ke New Zealand pada 30 Desember dan dites positif mengidap jenis baru virus corona dari Afrika Selatan di tempat ia dikarantina.
Tidak ada kasus komunitas lain yang dilaporkan sejak kasus wanita itu diungkapkan dan pihak berwenang mengatakan sumber infeksi mungkin adalah sesama orang yang baru kembali ke New Zealand di fasilitas karantina.
Pihak berwenang tengah memeriksa apakah virus itu menyebar melalui sistem ventilasi dan pendingin udara di fasilitas tersebut.
Kepala Kesehatan New Zealand Ashley Bloomfield mengatakan 15 orang telah diidentifikasi sebagai kontak dekat wanita itu dan sedang dihubungi.
Baca Juga: New Zealand Umumkan Menang Lawan Covid-19, Semua Pembatasan Dicabut
Namun, para kontak terdekatnya seperti suami dan penata rambutnya, menunjukkan hasil negatif yang menggembirakan.
Konfirmasi kasus tersebut menyebabkan Australia segera menangguhkan perjalanan dari New Zealand selama 72 jam.
Siapa pun yang tiba dari New Zealand sejak 14 Januari harus diisolasi dan tinggal di rumah sampai hasil tes COVID-19 negatif. Siapa pun yang tiba dalam 72 jam ke depan harus langsung masuk ke karantina hotel.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan mitranya dari Australia, Scott Morrison, memberi tahu dia tentang langkah itu pada Senin sore (25/1).
“Saya menasihati dia bahwa kami memiliki kepercayaan pada sistem dan proses kami, tetapi itu adalah keputusan Australia tentang bagaimana mereka mengelola perbatasan mereka,” kata Ardern mengutip Reuters.
New Zealand merupakan salah satu negara maju paling sukses dalam mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19. Penguncian yang sangat ketat dan isolasi geografis membantu negara berpenduduk 5 juta itu secara virtual menghilangkan virus corona baru di dalam perbatasannya.**(RW)