TopCareerID

Lebih dari 113 Ribu Orang di Singapura telah Menerima Dosis Pertama Vaksin COVID-19

Warga Singapura. (dok. Anadolu)

Topcareer.id – Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada hari Kamis (28/1) melaporkan lebih dari 113.000 warga sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.

Lebih dari 50 orang juga telah menerima dosis kedua, dan menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang, karena operasi vaksinasi terus berlanjut.

Poliklinik dan Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat (PHPC) terpilih juga akan berfungsi sebagai lokasi vaksinasi. Lansia di Singapura dapat divaksinasi di sembilan poliklinik dan 21 PHPC.

Mulai Senin (1/2), semua 20 poliklinik di seluruh Singapura juga akan mulai menawarkan vaksinasi COVID-19.

Untuk memastikan manula dapat dengan mudah menerima suntikan vaksin, lebih banyak pusat vaksinasi akan didirikan di Singapura selama beberapa minggu ke depan.

“Secara total, akan ada sekitar 40 pusat vaksinasi, dengan masing-masing pusat vaksinasi direncanakan memiliki kapasitas 2.000 vaksinasi per hari,” kata kementerian kesehatan Singapura.

Baca juga: Sekitar 250 Ribu Tenaga Kesehatan Sudah Disuntik Vaksin COVID-19

Depkes dan Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura mengatakan mereka memantau dengan cermat profil keamanan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 saat diberikan kepada populasinya.

“Di antara lebih dari 113.000 orang yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech, HSA telah menerima 432 laporan efek samping dari para profesional tenaga kesehatan per 27 Januari 2021,” kata Depkes.

Sebagian besar dari laporan ini adalah untuk gejala biasa seperti nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh, pusing, mual dan reaksi alergi (seperti gatal, ruam, pembengkakan mata atau bibir). Gejala ini adalah reaksi yang umumnya terkait dengan semua vaksinasi dan umumnya sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Depkes Singapura juga menambahkan ada tiga kasus anafilaksis atau timbulnya reaksi alergi parah yang cepat dilaporkan di antara mereka yang menerima vaksin COVID-19.

“Para individu, berusia 20-an dan 30-an, mengembangkan beberapa gejala seperti ruam, sesak napas, bibir bengkak, tenggorokan sesak dan pusing,” kata MOH.

Siapa pun yang mengembangkan anafilaksis pada dosis pertama vaksin COVID-19 sebaiknya tidak menerima dosis kedua, menurut situs web Depkes.**(Feb)

Exit mobile version