Topcareer.id – Seorang karyawan di Singapore National Eye Centre (SNEC) akibat human error salah diberikan dosis vaksin yang setara dengan lima dosis vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19.
Kesalahan tersebut terjadi pada 14 Januari saat latihan vaksinasi yang dilakukan di SNEC untuk anggota stafnya.
“Kesalahan ditemukan dalam beberapa menit setelah vaksinasi ketika staf sedang beristirahat di area yang ditentukan setelah vaksinasi,” kata SNEC dalam siaran pers.
“Dokter senior segera diberitahu dan staf dinilai dan ditemukan dalam keadaan sehat, tanpa reaksi atau efek samping yang merugikan.”
Sebagai tindakan pencegahan, karyawan yang terkena salah dosis dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) untuk observasi.
Latihan vaksinasi di eye center segera dihentikan dan seluruh karyawannya akan divaksinasi di SGH.
“SNEC tidak terlibat dalam latihan vaksinasi Singapura untuk kelompok lain,” katanya.
Menurut SNEC, hasil investigasi menunjukkan bahwa itu adalah kesalahan manusia yang diakibatkan miskomunikasi di antara tim vaksinasi saat itu.
“Staf yang bertugas mengencerkan vaksin telah dipanggil untuk menangani masalah lain selama persiapan vaksin, dan anggota staf kedua salah mengira dosis yang tidak diencerkan di dalam vial,” kata SNEC.
SNEC telah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap proses internalnya dan telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa penyimpangan tersebut tidak akan terjadi lagi. Direktur medis SNEC Profesor Wong Tien Yin, meminta maaf atas insiden tersebut.
“Kami telah meminta maaf kepada staf terkait dan keluarga staf. Kami akan terus memantau kesehatan staf dengan cermat dan memberikan dukungan yang diperlukan.”
Menanggapi pertanyaan wartawan, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan data uji klinis dari Pfizer-BioNTech telah mengindikasikan bahwa pasien yang menerima vaksin Pfizer lebih dari dosis yang direkomendasikan tidak akan berbahaya.
SNEC mengatakan bahwa karyawan yang terkena salah dosis tetap sehat dan dijadwalkan untuk menerima dosis kedua vaksin, sambil menunggu hasil tes serologi darah.**(Feb)