Topcareer.id – Working from home (WFH) kian populer sejak pandemi COVID-19 melanda. Banyak perusahaan harus mengikuti aturan pemerintah mengenai kuota pekerjanya yang diizinkan datang ke kantor.
Sebagian orang menanggapi positif WFH dengan alasan fleksibilitas, namun sebagian lainnya justru menilai jam kerja mereka kenyataannya justru menjadi lebih panjang dan lama, menurut survei dari Robert Half.
Lebih dari setengah (55%) dari mereka yang telah beralih ke pekerjaan jarak jauh mengatakan bahwa mereka juga bekerja pada akhir pekan sementara 34% lainnya bekerja lebih dari delapan jam dalam sehari.
“Terlepas dari manfaat WFH yang signifikan seperti menghemat waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dan meningkatkan fleksibilitas, ini juga dapat menyebabkan bekerja lebih lama,” kata David King, presiden distrik senior dari Robert Half di Kanada.
Baca juga: Perangi Covid-19, Masjid di Inggris Ini Jadi Pusat Vaksinasi
“Beban kerja yang lebih berat telah menjadi kenyataan bagi banyak profesional selama pandemi, sehingga lebih sulit untuk memutuskan gangguan saat di rumah. Sangat penting bagi pemberi kerja untuk mendorong timnya agar beristirahat secara teratur dan memprioritaskan diri mereka sendiri serta kesejahteraan mereka.”
Tren jam kerja WFH yang panjang paling umum terjadi di kota Calgary (65%), Toronto (60%) dan Ottawa (56%).
Banyak karyawan (33%) melaporkan bahwa mereka kehabisan tenaga dibandingkan dengan satu tahun yang lalu saat bekerja di kantor.
Survei Robert Half dirilis pada bulan Oktober 2020. Survei diadakan dari 7 Juli hingga 9 Agustus 2020, dan melibatkan 500 pekerja dewasa dan lebih dari 180 manajer sumber daya manusia di Kanada.**(Feb)