Topcareer.id – Placebo adalah segala sesuatu yang tampak seperti perawatan medis “nyata” – tetapi sebenarnya tidak. Bisa berupa pil, suntikan, atau jenis pengobatan “palsu” lainnya. Plasebo tidak mengandung zat aktif yang dimaksudkan untuk mempengaruhi kesehatan.
Bagaimana placebo digunakan?
Peneliti menggunakan plasebo selama penelitian untuk membantu mereka memahami efek obat baru atau pengobatan lain yang mungkin ditimbulkan pada kondisi tertentu.
Misalnya, beberapa orang dalam sebuah penelitian mungkin diberi obat baru untuk menurunkan kolesterol. Orang lain akan mendapatkan placebo. Tak satu pun dari orang-orang dalam penelitian ini akan tahu apakah mereka mendapat pengobatan yang sebenarnya atau placebo.
Peneliti kemudian membandingkan efek obat dan placebo pada orang-orang dalam penelitian tersebut. Dengan begitu, mereka dapat menentukan keefektifan obat baru dan memeriksa efek sampingnya.
Apa efek placebo?
Terkadang seseorang dapat bereaksi terhadap plasebo. Tanggapannya bisa positif atau negatif. Misalnya, gejala orang tersebut mungkin membaik. Atau orang tersebut mungkin mengalami apa yang tampak sebagai efek samping dari pengobatan tersebut. Tanggapan ini dikenal sebagai “efek plasebo.”
Ada beberapa kondisi di mana plasebo dapat memberikan hasil meskipun orang tahu bahwa mereka menggunakan plasebo. Studi menunjukkan bahwa plasebo dapat berpengaruh pada kondisi seperti:
- Depresi
- Rasa sakit
- Gangguan tidur
- Sindrom iritasi usus
- Mati haid
Dalam satu studi yang melibatkan asma, orang yang menggunakan inhaler plasebo tidak lebih baik dalam tes pernapasan daripada duduk dan tidak melakukan apa-apa. Tetapi ketika peneliti menanyakan persepsi orang tentang apa yang mereka rasakan, inhaler plasebo dilaporkan sama efektifnya dengan obat dalam memberikan bantuan.**(Feb)