TopCareerID

Pemerintah Lanjutkan Program Stimulus Pariwisata di 2021

Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesi membutuhkan 9 juta SDM unggul hingga 2030.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Topcareer.id – Pemerintah fokus untuk mendorong sektor pariwisata agar bisa segera pulih pada tahun ini, setelah mengalami kontraksi yang dalam karena pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Sejumlah program disiapkan, salah satunya melanjutkan program hibah pariwisata.

Program ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada tahun lalu telah terserap 70 persen untuk hotel dan restoran. Pada 2020, dana hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN tercatat sebesar Rp3,3 triliun.

Diharapkan penyaluran anggaran tersebut bisa dilanjutkan di tahun ini dan diperluas. Diantaranya kepada usaha pariwisata yang membayar pajak hiburan, biro perjalanan wisata, dan lainnya.

Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan berbagai program stimulus dalam rangka PEN yang sudah berjalan tahun lalu, seperti misalnya subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan KUR Pariwisata.

Menko Airlangga mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak paling besar karena pandemi Covid-19 dan pulih paling akhir. Sehingga diperlukan stimulus atau program khusus agar terdapat perbaikan dan bisa menunjang perekonomian nasional. Pemerintah juga akan memperluas peserta program Kartu Prakerja di 2021, bagi para pekerja di sektor pariwisata. 

“Validasi data, data yang kredibel dan akurat sangatlah penting untuk mendorong program-program PEN di sektor pariwisata,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Meski Menurun, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Terus

Pemerintah juga menyiapkan 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan 5 (lima) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata untuk menggeliatkan kembali minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata. 

“Perlu ada shifting target wisatawan ke wisatawan nusantara atau domestik yang diperkirakan sebesar 50-55 juta orang,” ujar Menko Airlangga. 

Sementara Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan, saat ini Kemenparekraf/Baparekraf tengah memperkuat data sasaran industri juga pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita upayakan semaksimal mungkin, karena pada akhirnya akuntabilitasnya juga harus dijaga. Kita sudah mendapatkan model (Hibah Pariwisata) di tahun 2020 kemarin yang bisa direplikasi kembali untuk hotel dan restoran juga untuk memperluas jangkauan,” kata Fadjar Hutomo.**(Feb)

Exit mobile version