Topcareer.id – Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo menyebutkan bahwa sesorang pasien yang terinfeksi virus corona dapat mengalami long covid atau suatu gejala tertentu, beberapa bulan pasca infeksi atau saat masa pemulihan.
“Laporan lain menurut Carfi dkk., disebutkan sebanyak 87,4 persen pasien yang telah mengalami perbaikan kondisi tetap mengalami gejala persisten selama 60 hari,” ujarnya dilansir dari laman ugm.ac.id, Kamis (18/2/2021).
Anton pun menjelaskan umumnya gejala long covid ini muncul di bidang THT-KL (Telinga, Hidung, Tenggorok Bedah, Kepala, dan Leher), antara lain hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia), hilangnya kemampuan mengecap (dysgeusia), serta gangguan indera penciuman dalam mengidentifikasi bau-bauan (parosmia).
“Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah batuk, sesak nafas, nyeri otot, diare, mual, malaise, nyeri perut, dan gangguan saraf. Tidak jarang pula muncul gejala berupa kesulitan berfikir, nafas pendek pendek, gangguan irama jantung, dan gejala covid lain,” tuturnya.
Meski begitu Anton mengatakan, sejumlah studi menunjukan bahwa gejala long covid cenderung lebih banyak dijumpai pada pasien dengan rentang usia 18-34 tahun.**(Feb)