TopCareerID

Kajian INACA: Industri Penerbangan RI Pulih Awal 2022

perjalanan internasional dengan angkutan udara

Penerbangan. (ilustrasi: Pixabay)

Topcareer.id – Berdasar kajian white paper dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD) menyimpulkan bahwa pemulihan industri penerbangan diprediksi mulai membaik pada awal 2022 untuk penerbangan domestik.

“Sedangkan untuk penerbangan internasional diprediksi akan mulai membaik pada akhir tahun 2023 dan kembali optimal pada tahun 2026,” tulis dalam Tim Riset INACA-UNPAD yang terdiri dari Dr. Prita Amalia dan Yayan Satyakti, yang rilis pada Kamis (15/4/2021).

Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan dan kebijakan yang mendukung program vaksinasi nasional.

Optimalisasi kerja sama antar kementerian, lembaga, pusat dan daerah serta juga penguatan diplomasi Indonesia baik bilateral ataupun multilateral.

Ditekankan bahwa vaksinasi merupakan game changer pemulihan sektor penerbangan di Indonesia sehingga diperlukan adanya kebijakan atau regulasi untuk mengakselerasi program vaksinasi.

“Sehingga herd immunity masyarakat bisa segera terbentuk dan tercipta aktivitas masyarakat yang juga dapat mendukung sektor penerbangan.”

Baca juga: Permintaan Naik 190%, Presiden: Industri Otomotif Bangkit Kembali

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja menyampaikan optimis adalah hal yang sangat penting, tapi membuat proyeksi yang realistis juga tidak kalah penting.

Sehingga, kata dia, semua stakeholder di dalam industri penerbangan dapat menyesuaikan dengan program pemerintah

“Seperti apa yang tadi disampaikan oleh Bapak Menhub bahwa kita harus berkolaborasi guna meningkatkan kembali kegiatan penerbangan nasional kita,” tegas Ketua Umum INACA yang juga sekaligus Direktur Utama Whitesky Aviation ini.

Ketua Umum APINDO, Hariyadi Sukamdani memberikan tanggapan secara umum terhadap white paper yang dibuat oleh INACA dan UNPAD.

“Bahwa skenario itu semuanya adalah tergantung kembali lagi kepada bagaimana kita bisa mengatasi pandemi ini”, terangnya.

Ia melanjutkan, dan sebagaimana diketahui test case-nya larangan mudik dari tanggal 6 Mei sampai dengan tanggal 17 Mei anggota INACA tidak boleh terbang, pun anggota Organda angkutan darat penumpang tak boleh beroperasi.

Lalu permasalahan di dalam vaksinasi yang menurut Hariyadi, bukan pada kecepatan melakukan vaksinnya, tapi kepada penyediaan vaksin.

“Kami di pariwisata sekarang ini juga sedang melihat korelasinya antara okupansi dengan meningkatnya kasus baru. Dan itu ternyata nggak ada korelasinya juga”, terang Hariyadi Sukamdani yang juga sekaligus juga Ketua Umum PHRI ini.

Exit mobile version