Topcareer.id – Kita sering menekankan tentang pentingnya literasi keuangan, memperoleh pemahaman yang kuat tentang bagaimana uang bekerja. Tapi, ketika bicara soal kesehatan finansial ini, satu hal yang kebanyakan dilupakan banyak orang adalah tipe kepribadian keuangan mereka (money personality).
Kita masing-masing memiliki keyakinan dan emosi sendiri tentang uang, dan sebagian besar dibentuk oleh pengalaman hidup individu kita. Ken Honda, seorang ahli dalam psikologi uang dan kebahagiaan berbagi ada 7 tipe kepribadian keuangan seseorang yang ditulisanya dalam CNBC Make It.
4. Si Acuh terhadap Uang
Kamu jarang memikirkan uang (baru bicara gagasan membuat anggaran membuatmu mual).
Dalam kasus yang ekstrem, kamu percaya bahwa uang secara inheren buruk atau jahat.
Kamu sangat yakin bahwa uang tidak boleh memengaruhi keputusan penting dalam hidup.
Jebakan: Banyak orang yang acuh tak acuh terhadap uang merasa mereka hanya membutuhkan sedikit uang untuk bahagia, yang merupakan pola pikir yang sehat. Tetapi keadaan bisa menjadi buruk jika mereka tidak bertanggung jawab dengan keuangan mereka.
Nasihat: Bahkan jika kamu merasa nyaman secara finansial, pastikan untuk mengetahui hal-hal seperti ke mana perginya uangmu, berapa pengeluaran bulanan, dan di mana posisimu dalam berutang.
5. The Saver-Splurger
Kamu memiliki kesamaan sifat antara Penabung dan Pembelanja.
Kamu mulai menabung banyak uang, tetapi kemudian menyerah pada dorongan pengeluaran.
Saat kamu menggunakan tabungan, kamu mungkin membelanjakan untuk hal-hal yang tidak kamu butuhkan atau jarang kamu gunakan.
Jebakan: Bisa melelahkan secara emosional ketika berayun dari tabungan kompulsif menjadi pengeluaran kompulsif. Saver-Spenders sering kali berakhir dengan stres dan kecewa pada diri mereka sendiri karena bekerja begitu keras untuk menghemat uang, hanya untuk kehilangannya begitu cepat.
Baca juga: 3 Alasan Biji Kopi Utuh Lebih Baik Daripada Kopi Bubuk
Saran: Seperti Pengeluaran yang Kompulsif, Penghemat jarang memikirkan apa yang mereka belanjakan ketika mereka memutuskan untuk berbelanja secara royal. Sebelum melakukan pembelian besar apa pun, bayangkan perasaanmu selama satu atau dua minggu ke depan. Jangan melupakan tujuan finansial.
6. Penjudi
Kamu memiliki ciri-ciri yang sama antara Penghasil Uang dan Pembelanja.
Sensasi risiko dan janji hadiah adalah kesenangan tersendiri yang dapat membuatmu cepat tersesat.
Kamu kadang-kadang mempertaruhkan uangmu untuk menghindari kebosanan.
Jebakan: Bukan hal yang aneh bagi Penjudi untuk mengalami keuntungan tiba-tiba atau kerugian yang menghancurkan. Risiko yang paling jelas adalah ketika perjudian menjadi tidak terkendali.
Saran: Tujuannya adalah untuk menjadi introspektif dan ketat dengan risiko keuangan yang kamu ambil. Keseimbangan dan keamanan sangat penting untuk dimiliki, jadi mulailah menyisihkan tabungan.
7. Si Tukang Khawatir
Tidak peduli berapa banyak uang yang dimiliki, kamu selalu khawatir akan kehilangannya setiap saat.
Kamu kurang percaya diri pada kemampuanmu untuk mencapai kebebasan finansial.
Terus-menerus terobsesi dengan skenario terburuk tentang apa yang akan terjadi jika kamu kehabisan uang.
Jebakan: Bijaksana untuk menyadari apa yang bisa terjadi jika kamu tidak mempersiapkan masa depan. Tetapi membiarkan kekhawatiran dan kecemasan menggerogoti kebahagiaan saat ini bukanlah hal yang baik.
Nasihat: Carilah hal-hal positif seputar percakapan tentang uang. Berusahalah untuk memahami dari mana datangnya kekhawatiran finansialmu, apakah itu berarti berbicara dengan penasihat keuangan atau terapis.