TopCareerID

GOJEK Siap Beralih Ke Kendaraan Listrik di 2030

Driver ojol Gojek. (dok. Katadata)

Topcareer.id – Startup ride-hailing Indonesia Gojek, berencana menjadikan setiap mobil dan motor di platformnya sebagai kendaraan listrik (EV) tahun 2030.

Gojek akan mewujudkannya melalui kemitraan dengan produsen dan pengaturan leasing yang menguntungkan, kata co-Chief Executive Kevin Aluwi kepada Reuters.

Gojek mengumumkan rencananya pada hari Jumat (30/4) di bawah janji tanpa emisi yang ditetapkan dalam laporan keberlanjutan tahunan pertamanya.

Para analis menganggap ini merupakan langkah yang bertujuan untuk membawa perusahaan lebih dekat ke daftar go public.

Namun, analis memperkirakan biaya kelistrikan di Indonesia cukup tinggi karena kebutuhan infrastruktur dan hanya memiliki sekitar 100 stasiun pengisian.

“Target kami adalah bekerja dengan berbagai pemain dalam industri dan pemerintah untuk mengurangi biaya EV menjadi sekitar 30% lebih rendah daripada kendaraan bermesin pembakaran internal,” kata Aluwi.

Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini sedang dalam pembicaraan untuk mendukung pengembangan industri EV Indonesia.

Termasuk juga bagaimana membangun infrastruktur seperti pertukaran baterai dan stasiun pengisian tenaga listrik untuk kendaraan EV.

Baca juga: Gojek Dapat Kucuran Dana Investasi Dari Facebook

Gojek memiliki lebih dari 2 juta pengemudi di seluruh Indonesia, Vietnam, Thailand dan Singapura, dan mendapat dukungan dari investor ternama termasuk Google Alphabet Inc dan Tencent Holdings Ltd.

Aluwi mengatakan perusahaan memiliki program percontohan EV di Indonesia bersama dengan perusahaan energi negara Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara.

Gojek juga merangkul pembuat skuter Gesits, Viar, NIU Technologies, dan Honda Motor, tak ketinggalan pembuat mobil Toyota dan Mitsubishi Motors.

Kekhawatiran utama bagi pengemudi yang beralih ke EV melibatkan daya dan infrastruktur serta biaya.

Untuk membantu pembiayaan, Gojek sedang menjajaki pengaturan leasing, yang berpotensi melalui unit layanan keuangannya.

“Kami tahu bahwa pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini mulai dari bahan mentah, produksi baterai hingga produksi kendaraan adalah sesuatu yang oleh banyak pemerintah dilihat sebagai bagian besar dari masa depan di Indonesia,” kata Aluwi.

Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia telah bergulat dengan polusi udara yang mencekik di banyak kota besar terutama Jakarta.

Group Head Of Sustainibility Gojek, Tanah Sullivan, mengatakan perusahaan juga telah meluncurkan program untuk mengurangi plastik sekali pakai.

Hal ini bertujuan untuk membantu mencapai target nol limbah dan nol emisi pada tahun 2030.

Sementara itu saingan regional Grab berjanji untuk memiliki 26.000 EV di Indonesia pada tahun 2025.**(Feb)

Exit mobile version