TopCareerID

Per 30 April, Realisasi Program PEN Capai Rp155,6 Triliun

Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesi membutuhkan 9 juta SDM unggul hingga 2030.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Topcareer.id – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto menyampaikan realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan tanggal 30 April 2021 mencapai Rp155,6 trilun.

“Dilaporkan juga terkait dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional, realisasi PEN sampai 30 April itu mencapai Rp155,6 triliun atau 22,3 persen dari pagu Rp699,43 triliun,” kata Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan pers, Senin (3/5/2021).

Airlangga lebih lanjut mengatakan, realisasi ini meliputi Program Kesehatan sebesar Rp21,15 triliun atau 12,1 persen dari pagunya Rp175,52 triliun. Lalu Program Prioritas mencapai Rp18,98 triliun atau Rp15,3 persen dari pagu Rp125,17 triliun.

Sedangkan Realisasi Program Dukungan UMKM dan Korporasi mencapai Rp40,23 triliun atau 20,8 persen dari pagu Rp191,13 triliun.

“(Program) Insentif Usaha 46,2 persen atau Rp26,2 triliun dari total pagunya adalah Rp56,72 triliun,” ujar Airlangga.
Kemudian realisasi untuk Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) adalah sebesar Rp49,07 triliun atau 32,7 persen dari pagu Rp150,28 triliun.

Realisasi Program Perlinsos antara lain meliputi realisasi Program PKH sebesar Rp13,72 triliun (47,8%), Kartu Sembako sebesar Rp11,91 triliun (26,4%), BST sebesar Rp11,11 triliun (92,6%) dan BLT Desa sebesar Rp1,78 triliun (12,4%).

Baca juga: Ini Prosedur Baru Kedatangan Penumpang Luar Negeri Di Bandara Soetta

“Khusus perlindungan sosial, program bantuan perlindungan sosial 32,7 persen atau Rp49,07 triliun dari Rp150,28 triliun. Kemudian tentunya diharapkan bahwa program lain seperti BLT Desa yang baru 12 persen diharapkan bisa ditingkatkan kembali,” pungkasnya.

Pemerintah optimis dengan prediksi capaian pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021. Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I – 2021 masih belum positif dan berada di kisaran angka -0,5% sampai -0,3%.

Sementara proyeksi di Triwulan II – 2021 diperkirakan dapat tumbuh cukup tinggi di kisaran 6,9% sampai 7,8%, sehingga sepanjang tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih bisa berada di kisaran 4,5% hingga 5,3%.

Airlangga mengatakan, terdapat berbagai potensi penguatan, juga risiko pelemahan pada pertumbuhan ekonomi, namun Pemerintah akan berupaya mendorong ekonomi sektoral dan spasial melalui penguatan Local Value Chain (LVC) yang berorientasi pada beberapa sektor/komoditi strategis yang utama.

“Yakni kelapa sawit, karet, industri kimia, industri alumunium, industri elektronik, dan industri alas kaki,” terang Menko Perekonomian.

Exit mobile version