TopCareerID

Gaya Hidup Digital Nomad Bisa Jadi Daya Tarik Work From Bali

Gaya kerja baru, digital nomad

Gaya kerja baru, digital nomad (sumber: Forbes)

Topcareer.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin uno berharap konsep digital nomad dapat menjadi daya tarik yang akan memperkuat program Work From Bali, khususnya bagi sektor swasta.

“Kami memiliki keyakinan bahwa work from Bali dan pariwisata era baru yang menyasar kepada pola kebiasaan bekerja baru seperti digital nomad, akan menjadi daya tarik yang sangat potensial untuk Bali dan beberapa destinasi wisata lainnya,” kata Menparekraf dalam siarn persnya, Rabu (2/6/021).

Oleh karena itu, lanjut Sandiaga, dukungan internet, infrastruktur, event, maupun suasana kerja itu akan dibangun. “Ini yang akan kami terus siapkan seiring kebijakan work from Bali oleh pemerintah yang dikoordinir oleh Kemenko Marves,” ujar Menparekraf.

Digital nomad sendiri adalah istilah dimana seseorang dapat bekerja dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga tidak terikat oleh waktu dan tempat.

Selain itu, Menparekraf ingin pelaku UMKM atau artisan di Bali menyiapkan produk-produk ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, kriya, maupun fesyen jelang program work from Bali.

Baca juga: Fix, Tidak Ada Calon Jemaah Haji Yang Diberangkatkan Tahun Ini

“Karena work from Bali ini mungkin hanya 30 persen saja dampaknya terhadap hotel, sisanya adalah produk ekonomi kreatif termasuk restoran. Untuk itu, UMKM di Bali perlu juga kita persiapkan,” katanya.

Terkait Dana Hibah Pariwisata dan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Menparekraf mengatakan masih dalam proses dan ia berharap bisa segera diimplementasikan.

Untuk Dana Hibah Pariwisata telah diusulkan Dana Program Pemulihan Ekonomi (PEN) TA 2021 untuk sektor pariwisata sebesar Rp3,7 triliun kepada Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dengan cakupan penerima hibah yang lebih luas dibandingkan dengan Dana Hibah Pariwisata Tahun 2020.

Sedangkan, BIP Tahun 2021, total anggarannya sebesar Rp60 miliar, akan diberikan kepada enam subsektor ekonomi kreatif, yang meliputi aplikasi digital, pengembangan permainan (game), fesyen, kriya, kuliner, serta, film, dan sektor pariwisata (13 jenis usaha pariwisata sesuai UU No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan).

Pendaftaran program BIP atau open submission nanti akan dibuka tanggal 4 Juni 2021 dan ditutup tgl 4 Juli 2021. Sosialisasi BIP akan ditayangkan live di youtube Kemenparekraf pada tanggal 4 Juni, termasuk peluncuran websitenya.
Petunjuk teknis untuk masing-masing pendaftaran kategori BIP tercantum dan dapat diunduh pada website tersebut.

Exit mobile version