Topcareer.id – Masyarakat Indonesia akrab dengan toko grosir yang konsepnya menjual produk dalam volume/ukuran yang besar, berbeda dengan Bulk Store.
Bulk store tidak hanya menjual barang dalam jumlah yang lebih sesuai, tetapi yang lebih penting adalah mereka juga menghilangkan kemasan plastik.
Oleh karena itu, pelanggan yang ingin berbelanja di Bulk Store sebaiknya membawa wadah sendiri.
Uniknya dalam Bulk Store ada pilihan unik yakni toko mengizinkan meminjam wadah belanja yang harus kamu kembalikan pada transaksi berikutnya.
Opsi ini biasanya mengharuskan pelanggan untuk membayar sejumlah uang jaminan yang akan dibayarkan kembali ketika kontainer dikembalikan.
Secara umum, beginilah cara Bulk Store beroperasi:
1) Pemasok mengemas produk mereka dalam wadah besar. Setelah itu, mereka mengirimkannya ke toko tujuan.
2) Ada dua pilihan dalam menerima produk, Bulk Store dapat menerimanya bersama dengan wadahnya, atau memindahkannya ke wadah milik sendiri.
Kedua cara tersebut bertujuan untuk menghilangkan kemasan sampah yang biasanya tidak dapat terhindar di toko konvensional lain.
3) Produk atau barang di Bulk Store penempatannya dalam wadah besar.
Misalnya, barang-barang cair seperti minyak dan madu biasanya penyimpanannya ke dalam tabung gelas atau dispenser.
Sedangkan berbagai kacang-kacangan terbungkus dalam toples kaca. Pelanggan harus membawa wadah sendiri untuk membeli produk.
4) Selain bahan makanan dan bumbu, bulk store juga menjual kebutuhan sehari-hari seperti sampo dan sabun yang ramah lingkungan.
Biasanya produk-produk tersebut buatan sendiri dan mengandung bahan-bahan alami daripada bahan kimia.
Selain itu, kemasan produk tersebut berupa kertas atau kain, bukan plastik.
Baca juga: Amazon Minta Agar Para Pekerja Gudang, Toko Grosir dan Staf Pusat Data Masuk dalam Prioritas Penerima Vaksin COVID-19
Sistem pembayaran di Bulk Store
Konsep lain yang mungkin tampak asing bagi mereka yang tidak pernah pergi ke Bulk Store adalah sistem pengukuran dan pembayaran.
Karena produk tidak dikemas secara terpisah, satuan pengukuran yang berlaku berdasarkan pada berat atau volume.
Biasanya dalam gram, kilogram, atau liter. Dengan sistem tersebut, penting bagi konsumen untuk mengetahui ukuran dan berat wadah kosong mereka.
Misalnya, toples kaca kosong memiliki berat 500 gram, dan dapat berisi hingga 150 ml madu atau barang cair lainnya.
Pengetahuan tentang ukuran kontainer akan berguna selama proses pembayaran, karena pelanggan hanya perlu menuliskan kode barang dan jumlah yang mereka beli berdasarkan unit pengukuran.
Kemudian, kasir akan mengalikan angka tersebut untuk mengetahui jumlah yang harus kamu bayarkan.
Selain itu, barang yang dijual berdasarkan beratnya terlebih dahulu mengurangi berat wadah kosong dari berat total.
Dengan begitu, pelanggan membayar berat produk yang sebenarnya, tidak tercampur dengan berat wadah.**(Feb)