TopCareerID

Malaysia Beri Persetujuan Bersyarat untuk Vaksin COVID-19 CanSino dan Johnson & Johnson

Topcareer.id – Malaysia telah memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 dosis tunggal.

Vaksin yang disetujuti merupakan produksi dari CanSino Biologics China dan pembuat obat AS Johnson & Johnson (J&J), Selasa (15/6).

Negara Asia Tenggara itu telah meningkatkan program vaksinasinya, di tengah putaran penguncian baru yang mulai berlaku kembali bulan ini.

Penguncian dilakukan lagi untuk mengekang infeksi virus corona yang terlaporkan kembali naik.

Malaysia akan mendapatkan vaksin J&J melalui fasilitas COVAX global yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kementerian Kesehatan Malaysia tidak menyebutkan berapa dosis yang akan mereka peroleh melalui program COVAX tersebut.

Pemerintah Malaysia mengatakan sebelumnya sudah mengamankan 3,5 juta dosis suntikan CanSino, meskipun belum menerima pengiriman.

Baca juga: Pilot Malaysia Ini Alih Profesi Menjadi Penjual Mie

Kementerian juga telah menyetujui penggunaan vaksin dari pembuat obat AS dan Jerman Pfizer untuk orang berusia 12 tahun ke atas.

Meskipun prioritas masih akan diberikan kepada mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, kata kementerian.

Malaysia telah mengamankan total 79,5 juta vaksin, cukup untuk menutupi hampir 125% populasinya, termasuk AstraZeneca dan Sinovac.

Diperkirakan sekitar 1,3 juta dosis Pfizer akan tiba bulan ini dan awal Juli di Malaysia.

Sekitar 2,2 juta dosis AstraZeneca lainnya diperkirakan akan tertunda menyusul masalah pasokan di pabrik manufaktur di Thailand.

Sebanyak 3,28 juta orang atau sekitar 10% dari populasi, telah menerima setidaknya satu dosis pada hari Senin (14/6).

Infeksi dan kematian akibat virus corona harian sempat menembus rekor pada bulan Mei, meskipun kasus telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Malaysia melaporkan 5.419 kasus baru pada 15 Juni 2021, sehingga total infeksi menjadi 667.876 kasus.**(Feb)

Exit mobile version