Topcareer.id – Kasus kumulatif Covid-19 di Indonesi telah menembus angka lebih dari 2 juta, tepatnya 2.004.445 pada 21 Juni 2021. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyebut situasi pandemic di Indonesia semakin menghawatirkan.
“Situasi epidemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Kasus harian sebesar 14.536 juga merupakan angka tertinggi sejak kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020,” kata Ketua IAKMI, Dr. Ede Surya Darmawan dalam keterangan resmi tertulis, Selasa (22/6/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, setelah meningkat tajam sejak November 2020, trend kasus harian sebenarnya sempat turun dari angka 14.518 pada tanggal 30 Januari 2021 hingga menjadi 2.385 pada tanggal 15 Mei 2021.
Namun, lanjutnya, seusai liburan panjang lebaran kasus harian kembali meningkat signifikan hingga mencapai angka tertinggi hari ini.
“Peningkatan pesat kasus tersebut diperkirakan akibat telah menyebarnya virus Covid-19 varian Delta di tengah masyarakat yang lebih infeksius dibandingkan varian sebelumnya,” ujar Ede.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Efektif Lawan Varian Delta Dan Kappa
Angka positivity rate (jumlah kasus dibagi jumlah orang yang dites Covid) sebesar 23,3% jauh di atas standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu lima persen. Sebanyak 54.956 orang (2,7%) telah meninggal karena Covid-19.
Proporsi kasus Covid-19 pada anak jumlahnya cukup besar, yaitu sebanyak 2,9% pada anak usia kurang dari 5 tahun dan 9,6% pada anak usia 6-18 tahun.
Tenaga kesehatan semakin kewalahan melayani pasien Covid-19. Angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara nasional sebesar 62%, namun di DKI Jakarta sebesar 84%, Jawa Barat 82%, Jawa Tengah 90%.
Jumlah orang yang divaksinasi Covid-19 baru mencapai 12,8% (vaksin ke-1) dan 6,8% (vaksin ke-2) dari target 181 juta orang se-Indonesia untuk mencapai herd imunity (kekebalan komunitas).
IAKMI berpendapat bahwa faktor paling penting untuk mengendalikan laju peningkatan kasus Covid-19 adalah tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak) serta bimbingan dan pengawasan dari aparat/tokoh masyarakat hingga penerapan sanksi.
“Namun demikian, masih banyak masyarakat yang kurang disiplin ataupun jenuh menjalankan 3M, kurang mendukung program vaksinasi, bahkan menyebarkan berita-berita tidak benar (hoax).”