TopCareerID

Seberapa Efektif Vaksin COVID-19 Buatan China terhadap Varian Delta?

Ilustrasi

Topcareer.id – Banyak negara dari China hingga Indonesia dan Brasil sangat bergantung pada vaksin buatan China untuk menginokulasi populasinya.

Namun ada kekhawatiran yang berkembang tentang apakah vaksin tersebut memberikan perlindungan yang cukup terhadap varian Delta.

China belum memberikan hasil efektivitas vaksin terhadap varian berdasarkan data skala besar dalam uji klinis atau penggunaan di dunia nyata.

Vaksin China juga belum memberikan informasi terperinci dari tes laboratorium, tetapi para ahli dari China mendesak orang untuk diinokulasi menggunakan vaksinnya sesegera mungkin.

Kurangnya data rinci tentang vaksin buatan China terhadap Delta telah menghambat tinjauan sejawat yang berarti oleh para ahli asing.

Para peneliti menemukan bahwa vaksin asal China agak efektif dalam mengurangi risiko kasus simptomatik dan parah yang disebabkan oleh Delta, kata Zhong Nanshan, seorang ahli epidemiologi China.

Ini didasarkan pada analisis infeksi di kota Guangzhou, dan Zhong mengatakan hasilnya masih awal dan ukuran sampelnya kecil.

Juru bicara Sinovac Liu Peicheng mengatakan kepada Reuters hasil awal berdasarkan sampel darah dari mereka yang divaksinasi dengan suntikan yang menunjukkan pengurangan tiga kali lipat dalam efek penetral terhadap Delta.

Dia mengatakan suntikan booster mengikuti dua rejimen berbasis dosis dapat dengan cepat menimbulkan reaksi antibodi yang lebih kuat dan lebih tahan lama terhadap Delta. Namun, dia tidak memberikan data rinci.

Baca juga: FDA Hentikan Penggunaan Jarum Suntik dari China

Antibodi yang dipicu oleh dua vaksin China kurang efektif melawan Delta dibandingkan dengan varian lain, Feng Zijian, mantan wakil direktur di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan kepada media pemerintah.

Feng tidak memberikan rincian termasuk nama kedua vaksin tersebut.

Vaksin buatan China masih bisa memberikan perlindungan, karena tidak satu pun dari mereka yang divaksinasi di provinsi Guangdong selatan mengalami gejala parah akibat varian Delta.

Sedangkan semua kasus infeksi yang parah akibat varian Delta berasal dari orang yang tidak divaksinasi.**(Feb)

Exit mobile version