TopCareerID

Hadapi Varian Delta, Vaksin Johnson & Johnson Raih Hasil Menjanjikan

Foto ilustrasi

Topcareer.id – Johnson & Johnson (J&J) mengatakan Kamis malam bahwa vaksin COVID-19 satu suntikannya menunjukkan harapan untuk bisa menghadapi varian Delta.

Analisis darah dari delapan pasien menunjukkan bahwa respons imun yang ditimbulkan oleh vaksin J&J terhadap varian Delta berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian Beta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Delta menjadi varian COVID-19 yang dominan secara global.

Hal ini tentu meningkatkan kekhawatiran apakah vaksin yang ada akan bekerja melawannya.

Sejauh ini, data awal menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna bersifat protektif terhadap Delta, dengan konsentrasi antibodi penetral virus yang agak berkurang.

“Kami percaya bahwa vaksin kami menawarkan perlindungan yang tahan lama terhadap COVID-19 dan memunculkan aktivitas penetralan terhadap varian Delta,” kata Chief Scientific Officer J&J, Paul Stoffels.

Baca juga: CEO Johnson & Johnson: Orang-orang Mungkin Perlu Disuntik Vaksin COVID-19 setiap Tahun

Pakar penyakit percaya bahwa vaksin J&J mungkin memerlukan suntikan booster dari vaksin Pfizer atau Moderna agar lebih efektif melawan varian Delta.

J&J telah mengirimkan data sebagai pracetak ke situs web bioRxiv, arsip online gratis dari studi klinis yang tidak dipublikasikan, sebelum tinjauan sejawat.

“Vaksin tunggal J&J menghasilkan respons antibodi penetralisir yang kuat yang tidak berkurang, sebaliknya kami mengamati peningkatan dari waktu ke waktu,” pungkad Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan di bisnis obat-obatan J&J.

Exit mobile version