Topcareer.id – Seorang wanita Belgia berusia 90 tahun yang meninggal karena COVID-19 telah tertular dua varian virus corona pada saat yang sama.
Hal ini diyakini sebagai kasus pertama yang terdokumentasi, kongres ilmiah dan media Belgia mengatakan pada hari Minggu (11/7).
Kasus yang dibahas pada Kongres Eropa tentang Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular (ECCMID) tahun ini, menunjukkan bahwa ada kemungkinan seseorang untuk terserang dua varian COVID-19 secara bersamaan.
Wanita itu diketahui mengalami sakit akibat tipe Alpha dan Beta, dan dokternya mengatakan dia bisa saja tertular infeksi dari dua orang yang berbeda.
Selama dirawat di sebuah rumah sakit di Aalst dekat Brussels, dokter menemukan bahwa wanita itu belum divaksinasi.
Baca juga: Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Sebagian Besar yang Kena belum Divaksinasi
Seperti sebagian besar Uni Eropa, Belgia menghadapi masalah pengiriman vaksin pada awal tahun 2021 dan program vaksinasinya dimulai dengan lambat.
“Kedua varian itu beredar (Maret) di Belgia,” kata ahli biologi molekuler Anne Vankeerberghen dari rumah sakit OLV di Aalst.
“Oleh karena itu, kemungkinan besar wanita ini terinfeksi oleh dua orang yang berbeda dengan dua varian virus. Sayangnya, kami tidak tahu bagaimana infeksi ini terjadi,” tuturnya.**(Feb)