TopCareerID

Waspada! Ini Risiko Perempuan yang Lelah Kerja Secara Mental

Sumber foto: New York Post

Sumber foto: New York Post

Topcareer.id – Kerja secara bertanggung jawab memang penting, tapi tak perlulah terlalu melelahkan mental, apalagi untuk perempuan. Karena ada studi yang menyebutkan bahwa perempuan yang merasa pekerjaannya melelahkan secara mental berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam ‘European Journal of Endocrinology.’ Studi ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang menguras mental seperti mengajar dapat meningkatkan risiko diabetes pada perempuan.

Dalam laman The Economic Times, studi ini menunjukkan bahwa pengusaha dan perempuan harus lebih menyadari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan pekerjaan yang melelahkan secara mental.

Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang semakin umum yang menempatkan beban besar pada pasien dan masyarakat dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan termasuk serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 termasuk obesitas, diet, olahraga, merokok atau riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Dalam studi tersebut, Dr. Guy Fagherazzi dan rekan-rekannya dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Kesehatan Penduduk di Inserm, meneliti pengaruh pekerjaan yang melelahkan secara mental terhadap kejadian diabetes pada lebih dari 70.000 perempuan, selama periode 22 tahun.

Baca juga: Account Manager Dan Account Executive, Apa Bedanya?

Sekitar 75 persen perempuan berada dalam profesi guru dan 24 persen melaporkan menemukan pekerjaan mereka sangat melelahkan secara mental pada awal penelitian.

Studi ini telah menemukan bahwa perempuan 21 persen lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe-2 jika mereka mendapati pekerjaan mereka melelahkan secara mental, pada awal penelitian. Ini independen dari faktor risiko yang khas termasuk usia, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan diet, status merokok, tekanan darah, riwayat keluarga diabetes dan BMI.

Dr. Fagherazzi mengatakan, meskipun kita tidak dapat secara langsung menentukan apa yang meningkatkan risiko diabetes pada perempuan, hasilnya menunjukkan itu bukan karena faktor risiko diabetes tipe 2 yang khas.

“Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan kelelahan mental sebagai faktor risiko diabetes di kalangan perempuan,” ucap dia dalam The Economic Times.

“Kedua pekerjaan yang melelahkan secara mental dan diabetes tipe 2 adalah fenomena yang semakin lazim. Yang kita tahu adalah bahwa dukungan di tempat kerja memiliki dampak yang lebih kuat pada stres terkait pekerjaan pada perempuan daripada laki-laki.

Oleh karena itu, lanjut Dr Fagherazzi, dukungan yang lebih besar bagi perempuan di lingkungan kerja yang penuh tekanan dapat membantu mencegah kondisi kronis seperti diabetes tipe 2.**(Feb)

Exit mobile version