Topcareer.id – Kota tuan rumah Olimpiade Tokyo, serta Thailand dan Malaysia, mengumumkan rekor infeksi COVID-19 pada hari Sabtu (31/7).
Lonjakan kasus COVID-19 didominasi oleh virus corona varian Delta yang sangat menular.
Varian Delta mengguncang beberapa bagian Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan COVID-19 seperti Vietnam dan Australia.
Sebelumnya Jepang memperpanjang keadaan daruratnya untuk Tokyo hingga akhir Agustus dan memperluasnya ke tiga prefektur di dekat ibu kota dan ke prefektur barat Osaka.
Penyelenggara Olimpiade mengatakan bahwa mereka telah mencabut akreditasi orang yang terkait dengan Olimpiade karena meninggalkan desa atlet untuk jalan-jalan.
Sebuah pelanggaran terhadap langkah-langkah yang diberlakukan untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman di tengah pandemi.
Malaysia, salah satu hotspot penyakit COVID-19 melaporkan 17.786 kasus virus corona pada Sabtu (31/7), dan ini rekor tertinggi.
Lebih dari 100 orang berkumpul di pusat Kuala Lumpur menyatakan ketidakpuasan dengan penanganan pandemi oleh pemerintah.
Para demonstran menyerukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mundur. Mereka membawa bendera hitam dan mengangkat plakat bertuliskan “Kerajaan Gagal.”
Thailand juga melaporkan rekor harian tertinggi 18.912 infeksi virus corona baru.
Pemerintah mengatakan varian Delta menyumbang lebih dari 60% kasus di negara itu, dan 80% kasus di Bangkok.
“Varian ini belum tentu lebih mematikan daripada varian lain, tetapi jauh lebih menular,” kata Supakit Sirilak, direktur jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Thailand.
Sementara itu China sedang berjuang melawan wabah varian Delta yang mengganas di kota timur Nanjing.
Baca juga: Dua Minggu Lockdown, Sydney Justru Alami Lonjakan Kasus COVID-19 Terburuk Tahun Ini
Vietnam mulai Senin (2/7) memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan di pusat bisnisnya Kota Ho Chi Minh, serta 18 kota dan provinsi lainnya di seluruh selatan selama dua minggu lagi.
WHO mengatakan infeksi COVID-19 telah meningkat 80% selama empat minggu terakhir di sebagian besar wilayah di dunia.
CDC mengatakan varian Delta sama menularnya dengan cacar air dan jauh lebih menular daripada pilek atau flu biasa.**(Feb)