TopCareerID

Uni Eropa Teliti Efek Samping Terbaru dari Vaksin-vaksin ini

Cakupan vaksinasi Covid-19 di RI capai 27 juta dosis.

Vaksin. Sumber foto: wsj.com

Topcareer.id – Tiga kondisi baru yang dilaporkan oleh sejumlah kecil orang setelah vaksinasi dengan Pfizer dan Moderna sedang dipelajari untuk menilai apakah itu mungkin efek samping, kata regulator obat Eropa, Rabu (11/8).

Kondisi yang dilaporkan antara lain Eritema multiforme, suatu bentuk reaksi alergi pada kulit, Glomerulonefritis atau radang ginjal.

Dan juga sindrom nefrotik, suatu gangguan ginjal yang ditandai dengan kehilangan protein urin berat.

Semua laporan mengenai kondisi tersebut sedang dipelajari oleh komite keamanan Badan Obat Eropa (EMA), menurut regulator.

Pfizer, sejauh ini merupakan pemasok terbesar vaksin COVID-19 ke Uni Eropa, dan Moderna tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Juli lalu, EMA menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dari vaksin mRNA.

Namun, regulator Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan manfaat dari vaksin tetap lebih besar daripada risiko apa pun.

Baca juga: Efek Samping Vaksin mRNA hanya Sedikit, Apa Artinya?

Pengawas tidak memberikan perincian laporan tentang berapa banyak kasus kondisi baru yang dicatat.

Namun mereka telah meminta lebih banyak data dari perusahaan. EMA tidak merekomendasikan perubahan pada pelabelan vaksin.

Gangguan menstruasi juga menjadi kondisi yang sedang dipelajari untuk vaksinasi, termasuk vaksin dari AstraZeneca dan Johnson & Johnson.

Saham Moderna, yang telah naik lebih dari 75% sejak pertengahan Juli, turun sekitar 16% menjadi USD 384 pada hari Rabu (11/8).

Saham BioNTech yang terdaftar di AS juga mengalami penurunan sebanyak 14,4% dan Pfizer turun hampir 4%.**(Feb)

Exit mobile version