Topcareer.id – Kapal feri penumpang KM Umsini di Makassar kini digunakan untuk pusat isolasi pasien COVID-19 dengan gejala ringan.
Lebih dari 800 tempat tidur telah disediakan dalam kapal feri tersebut, dan enam puluh pekerja medis siaga bergiliran membantu pasien pulih.
Para pasien harus menghabiskan 10 hari dalam isolasi, selama waktu itu mereka menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
Mereka pun bisa beraktivitas dengan mengambil bagian dalam latihan musik serta memancing dari geladak kapal selama isolasi.
“Saya memilih mengisolasi di sini karena menurut saya ini unik dan merupakan hal baru di Makassar,” kata salah satu pasien, Mitha Andriyanti.
“Lokasinya juga jauh dari kota, jadi kita tidak akan menyebarkan virus corona ke orang lain.”
Indonesia yang memiliki salah satu epidemi COVID-19 terburuk di Asia, menerapkan mobilitas terbatas di pulau Jawa dan Bali pada awal Juli.
Sejak saat itu Pemerintah pun memperluasnya ke daerah lain dengan tingkat infeksi tinggi.
Hal ini berdampak pada lebih dari 8,8 juta orang yang tinggal di provinsi Sulawesi Selatan.
Makassar telah mengalami lonjakan kasus COVID-19 sejak awal Juli dan harus diatasi dengan persediaan serta fasilitas terbatas.
Baca juga: Kemenhub Sediakan Kapal Isolasi untuk Pasien Covid di 6 Daerah Ini
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyampaikan sedikitnya 3.000 orang di sana terkena COVID-19 tanpa gejala.
Dan banyak sekali orang yang mengisolasi diri di rumah namun pemerintah setempat tidak dapat melacak rumah mereka.
“Ini sangat berbahaya, oleh karena itu kami menggunakan isolasi terapung terintegrasi di KM Umsini sebagai bagian dari upaya kami sambil mencari orang-orang itu dan membujuk mereka untuk datang ke fasilitas ini,” kata Pomanto.**(Feb)