Topcareer.id – Pemerintah New Zealand pada hari Selasa (31/8) melaporkan bahwa kasus baru COVID-19 turun untuk hari kedua menjadi 49 di tengah penguncian ketat yang dilakukan negara itu.
Jumlah total kasus setelah mengalami enam bulan tanpa kasus adalah 612, dengan 597 di kota terbesar New Zealand di Auckland dan 15 di ibu kota Wellington.
“Kami memiliki hari kedua di mana jumlah kasus kami menurun. Kami ingin meninggalkan wabah ini secepat mungkin,” kata Perdana Menteri Jacinda Ardern pada konferensi pers.
Sekitar 1,7 juta warga Auckland akan tetap dalam lockdown level 4 yang ketat selama dua minggu lagi, sementara pembatasan untuk sisa negara itu akan sedikit berkurang mulai Rabu (1/9).
Sekolah, kantor, dan tempat umum masih akan ditutup secara nasional, tetapi beberapa bisnis akan diizinkan untuk mengoperasikan layanan tanpa kontak.
Sekarang ada 33 orang di rumah sakit akibat varian Delta, kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield, delapan kasus dalam kondisi stabil dengan perawatan intensif.
Baca juga: Banyaknya Pelanggar Aturan Paksa Sydney Kembali Perpanjang Lockdown
Bloomfield menambahkan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ada telah memperlambat penyebaran virus dan kasus akan terus menurun.
Namun, pemerintah sekarang menghadapi pertanyaan tentang peluncuran vaksin yang tertunda, serta meningkatnya biaya di negara yang sangat bergantung pada tenaga kerja imigran.
Lebih dari seperempat populasi New Zealand telah sepenuhnya divaksinasi sejauh ini.
Tetapi ini laju paling lambat di antara negara-negara kaya dari pengelompokan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).**(Feb)