Topcareer.id – Orang dengan COVID-19 ringan hingga sedang yang diobati dengan antibodi monoklonal memiliki tingkat rawat inap yang lebih rendah daripada orang serupa yang tidak menerima pengobatan.
Para peneliti melaporkan pada hari Senin (30/8) dalam jurnal EClinicalMedicine.
Mereka mengamati hampir 1.400 pasien, kira-kira setengahnya telah menerima terapi kombinasi antibodi monoklonal Regeneron Pharmaceutical Inc.
Di antara mereka yang menerima pengobatan, sekitar 45% berusia lebih dari 65 tahun, dan banyak yang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, penyakit paru-paru, dan faktor risiko lainnya.
Empat minggu setelah perawatan, 1,6% dari mereka dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 4,8% pasien yang tidak diobati dengan antibodi monoklonal.
Baca juga: Obat Antibodi Ganda Efektif Lawan Varian COVID-19
Penelitian ini tidak diacak dan tidak dapat membuktikan pengobatan menyebabkan hasil yang lebih baik.
Namun, pemimpin studi Dr. Raymund Razonable dari Mayo Clinic di Rochesterhasil studi mengatakan hal yang mengejutkan.
“Ketika pasien yang berisiko tinggi karena berbagai komorbiditas tertular kasus COVID-19 ringan atau sedang, kombinasi suntikan monoklonal ini memberi mereka peluang pemulihan tanpa dirawat di rumah sakit,” tuturnya.**(Feb)
