TopCareerID

Sempat Tabrak Orang, Pod Tanpa Supir Ini Tetap Beroperasi di Olympic Village

Dok/Times Now

Topcareer.id – Toyota Motor mengatakan pada hari Senin (30/8) mereka akan melanjutkan operasi pod e-Palette self-driving di lokasi Paralympic Games Tokyo dengan kontrol operator yang lebih besar dan lebih banyak staf keselamatan untuk memastikan kendaraan self-drivingnya tidak menabrak orang lagi.

E-Palettes dihentikan setelah salah satu kendaraan dengan teknologi self-driving tersebut bertabrakan dan melukai seorang atlet Jepang tunanetra di persimpangan jalan.

Hal tersebut mendorong Kepala Eksekutif Toyota Akio Toyoda mengucapkan permintaan maaf dalam video YouTube.

“Sensor kendaraan mendeteksi penyeberangan pejalan kaki dan mengaktifkan rem otomatis, dan operator juga mengaktifkan rem darurat. Namun kendaraan dan pejalan kaki bersentuhan lebih dulu sebelum berhenti total,” kata pihak Toyota, Senin (30/8).

Aramitsu Kitazono sang atlet paralympic tunanetra yang tertabrak tidak terluka parah dalam insiden itu.

Namun, insiden tersebut telah memaksanya menarik diri dari acara judo Paralimpiade karena luka dan memar.

Hal ini semakin mempermalukan perusahaan Jepang Toyota yang bersama dengan pembuat mobil global lainnya sedang berusaha mengembangkan kendaraan otonom yang dapat beroperasi dengan aman di jalan umum.

E-Palette, kendaraan baterai-listrik yang sepenuhnya otonom, diadaptasi secara khusus untuk digunakan selama Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade.

Baca juga: Jokowi Berikan Bonus untuk Para Atlet Olimpiade Ini, Totalnya Rp 14 Miliar

Operator sekarang akan diberikan kendali atas seberapa cepat kendaraan melaju dengan dua anggota staf keselamatan di atas mobil untuk mengawasi pejalan kaki.

Suara peringatan dari e-Palette juga akan dinaikkan dan pemandu pejalan kaki di penyeberangan di atlet village juga akan ditingkatkan menjadi 20 dari enam orang.

Perusahaan tengah bekerja sama dengan penyelidikan polisi setempat untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.

Paralimpiade 2020 dimulai pada hari Selasa (31/8) di Tokyo ketika Jepang berjuang dengan wabah COVID-19 terburuknya.**(Feb)

Exit mobile version