Topcareer.id – Saat ini pemerintah meminta agar masyarakat mau menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan melakukan vaksinasi COVID-19 hingga pelosok daerah sekalipun, untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Meski demikian, diketahui tidak semua orang bisa melakukan vaksinasi baik itu karena usia, memiliki penyakit tertentu, termasuk takut terhadap jarum suntik atau biasa disebut trypanophobia.
Dimana trypanophobia ini merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan yang berlebihan akan tindakan medis yang melibatkan suntikan atau tindakan yang berhubungan dengan jarum suntik. Fobia ini tidak hanya dialami anak-anak tapi juga sebagian orang dewasa.
Tak sedikit orang yang mengalami rypanophobia merasakan berbagai gejala seperti jantung berdebar, tensi menjadi naik, tangan gemetar, napas terengah, keringat dingin, pusing, lemas, gelisah dan cemas beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum dan saat berhadapan dengan jarum suntik.
Dikutip dari Covid-19.go.id pada Rabu (15/9/2021), Salah satu metode paling berhasil dalam mengatasi fobia termasuk trypanophobia adalah terapi desensitisasi atau pemaparan.
Baca juga: Kemnaker: PHK di Masa Pandemi Tak Berkontribusi Besar pada Pengangguran
Meski pada terapi ini, penderita secara sengaja dipaparkan alias dipertemukan dengan jarum suntik yang dimulai dengan menunjukkan gambar, lalu video, kemudian dipaparkan dengan jarum, memegang jarum, hingga proses penyuntikan secara langsung.
“Meski demikian, pada terapi pemaparan ini, sensitivitas akan menurun jika pasien dipertemukan dengan pemicu fobia secara terus menerus. Lama kelamaan tubuh dan otak akan merespon ketakutan tersebut dan akan berusaha mengatasi dan membiasakan. Pemaparan secara bertahap dan berkelanjutan lama-lama dapat mengurangi sensitivitas seseorang terhadap pemicu fobianya,” tulisnya.
Untuk mengatasinya, Satgas Covid menyarankan agar para trypanophobia melakukan meditasi sambil memberikan sugesti pada diri sendiri. Dengan cara duduk yang nyaman dan tenang.
“Posisi duduk tegak, letakkan tangan di paha. Atur nafas sampai nafas teratur kurang lebih 1 menit. Tarik nafas dari hidung 4 hitungan, tahan 4 hitungan, hembuskan lewat mulut 4 hitungan. Tanamkan dalam pikiran saya bisa mengatasinya, saya akan baik-baik saja.” jelasnya.
Lakukanlah meditasi ini sekitar 10-15 menit setiap hari selama minimal 14 hari.
Diketahui hingga tanggal 15 September 2021 ini, setidaknya sudah ada 75.140.724 orang yang telah melakukan vaksinasi baik menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Mooderna, Sinopharm, maupun Pfizer.**(Feb)