Topcareer.id – Facebook Inc mengatakan pada hari Selasa (21/9) bahwa mereka telah menginvestasikan lebih dari USD 13 miliar atau sekitar Rp 185,2 triliun dalam meningkatkan langkah-langkah keselamatan dan keamanan aplikasinya sejak 2016.
Pengumuman diterbitkan beberapa hari setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa Facebook telah gagal untuk memperbaiki “efek buruk platform” yang diidentifikasi oleh para peneliti.
Raksasa media sosial itu mengatakan sekarang memiliki 40.000 orang yang bekerja di bidang keselamatan dan keamanan aplikasi.
Facebook telah menyepelekan efek negatif pada pengguna muda aplikasi Instagram-nya dan memiliki respons yang lemah terhadap alarm yang diajukan oleh karyawan tentang bagaimana platform tersebut digunakan di negara-negara berkembang. Wall Street Journal melaporkan pekan lalu, mengutip tinjauan internal perusahaan.
“Di masa lalu, kami tidak mengatasi tantangan keselamatan dan keamanan lebih dini dalam proses pengembangan produk,” kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog. “Tapi kami sekarang secara fundamental telah mengubah pendekatan itu.”
Baca juga: Facebook Perkenalkan Teknologi Kacamata Pintar Pertamanya
Facebook mengatakan teknologi kecerdasan buatannya telah membantunya memblokir 3 miliar akun palsu pada paruh pertama tahun ini.
Perusahaan juga telah menghapus lebih dari 20 juta berita COVID-19 palsu dan konten vaksin hoax.
Facebook mengatakan sekarang menghapus 15 kali lebih banyak konten yang melanggar standarnya tentang ujaran kebencian di Facebook dan platform berbagi gambar Instagram.**(Feb)
