TopCareerID

Wah, 72% Pekerja di AS Lebih Rela Kehilangan Pekerjaan daripada Divaksin

Cakupan vaksinasi Covid-19 di RI capai 27 juta dosis.

Vaksin. Sumber foto: wsj.com

Topcareer.id – Sebuah jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pekerja Amerika yang tidak divaksinasi mungkin tidak takut menolak mandat vaksin COVID-19 yang diberlakukan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Washington Post dan ABC News menanyakan pekerja yang tidak divaksinasi apa yang mungkin mereka lakukan jika mendapat perintah wajib vaksin untuk pergi ke tempat kerja.

Dari jajak pendapat tersebut ada 16% pekerja yang belum divaksinasi akan mau menerima vaksin, 35% akan meminta pengecualian medis atau alasan agama, dan 42% akan berhenti dari pekerjaan mereka.

Ketika ditanya apa yang akan mereka lakukan jika tidak pengecualian untuk memilih keluar dari persyaratan mandat vaksin, sebanyak 18% dari mereka yang disurvei mengatakan akan mematuhinya.

Sementara itu secara mengejutkan sebanyak 72% pekerja mengatakan mereka akan berhenti dari pekerjaannya.

Hanya 18% responden mengatakan tempat kerja mereka saat ini mengharuskan pekerja untuk divaksinasi, dan sekitar 30% pekerja tidak divaksinasi di perusahaan yang tidak memberlakukan mandat vaksin, menurut The Washington Post.

Lebih dari setengah orang Amerika yang disurvey dari semua kalangan secara umum, bagaimanapun juga lebih banyak menyukai bisnis dengan mandat vaksin.

Sebesar 52% responden mendukung gagasan mandat vaksin, sementara sebanyak 44% nya menentang mandat vaksin.

Baca juga: Menolak Divaksin, 3.000 Staf Kesehatan Ini Dilarang Bekerja

Sebuah survei baru-baru ini terhadap 961 pengusaha AS yang mempekerjakan hampir 10 juta orang menemukan bahwa 52 persen perusahaan sudah memiliki mandat vaksin untuk pekerjanya pada kuartal keempat tahun 2021.

Jajak pendapat Washington Post-ABC News dilakukan melalui telepon antara bulan Agustus-September 2021, dengan margin kesalahan 3,5 poin persentase.**(Feb)

Exit mobile version