TopCareerID

Restoran Indonesia di Swiss Mencoba Bertahan di Tengah Pandemi, Begini Perjuangan Mereka

Dok/Restaurant Guru

Topcareer.id – Beberapa restoran Indonesia yang berada di kota Jenewa, Swiss masih berjuang untuk bertahan menghadapi situasi sulit akibat pandemi.

Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, bertemu dan berdiskusi dengan para pengusaha restoran di Jenewa, Swiss, seperti Restoran Indonesia Bali Palace, Restoran Sendok Garpu, dan Restoran Bali Indonesia.

Para pengusaha restoran di kota Jenewa sangat bersemangat untuk maju bersama menghadapi tantangan situasi pandemi.

Aturan lockdown dan protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan jumlah tamu, dine-in/outdoor/take-away/ aturan pengiriman, pelacakan kontak wajib, jarak fisik, dan standar higienis yang diterapkan pada bisnis kuliner di Swiss mereka jalani dengan baik.

Selama lebih dari setahun, pandemi telah melanda sektor bisnis, termasuk bisnis restoran Indonesia di Swiss.

Sejak akhir Mei, pemerintah Swiss mulai mengizinkan bisnis restoran dibuka dengan dine-in.

Syaratnya hanya boleh duduk maksimal 4 orang dalam satu meja dan menerapkan sistem contact tracing bagi pengunjung.

Dalam diskusi dengan Muliaman, para pengusaha restoran berharap bantuan KBRI untuk menemukan jalan keluar dari tantangan yang mereka hadapi.

Pemilik restoran Bali Palace Indonesia, Lilih, mengatakan setelah pelonggaran pembatasan, pengunjung perlahan mulai kembali ke restorannya.

Restoran Bali Palace Indonesia yang berlokasi strategis di pusat kota dan pusat kuliner ini kembali beroperasi menyajikan berbagai masakan Indonesia.

Menu yang disajikan antara lain Bakso Malang, Mie Ayam, Gado-gado, Siomay, Nasi Uduk, Batagor, Soto Betawi , Rendang, Nasi Kuning, dan Gudeg Yogyakarta.

Restoran tersebut juga mendedikasikan sudut ruangan restorannya untuk menampilkan produk-produk Indonesia.

Di masa pandemi, para pengusaha makanan Indonesia di kota PBB ini tetap berjualan, menerima pesanan take-away atau delivery.

Tak hanya itu, mereka terus melakukan promosi melalui media sosial serta mencoba mulai bisnis katering untuk pernikahan.

Dubes Muliaman menyatakan bahwa kita perlu belajar dari Thailand bagaimana para pemangku kepentingan membantu ribuan restoran Thailand di luar negeri.

Ia menyambut baik keinginan para pengusaha makanan di Swiss untuk mempromosikan masakan Indonesia agar tetap eksis, berdaya saing dan terkenal di Swiss.

Selain membahas bisnis kuliner, pertemuan juga membahas potensi masuknya produk kuliner Indonesia ke salah satu retailer terbesar di Swiss.

Baca juga: Mengenal Restoran Berkonsep Sustainable

“Yang terpenting bagaimana restoran Indonesia bisa bertahan dan bersaing dengan banyaknya kompetitor bisnis kuliner dari negara lain di Swiss,” ujar Dubes Muliaman.

Rating dan tanggapan masyarakat Swiss terhadap restoran masakan Indonesia di Jenewa, seperti Bali Palace Indonesian Restaurant, Sendok Garpu Restaurant, dan Indonesian Bali Restaurant, sangat baik.

Restoran Indonesia menjadi favorit warga Swiss dan wisatawan, terutama di Jenewa yang merupakan kota internasional dengan markas PBB.**(Feb)

Exit mobile version