TopCareerID

Indonesia Siap Bersaing di Pasar Ekspor Listrik di Asia Tenggara

Laba Bersih PLN 2020 Naik 38,6%, Jadi Rp5,9 Triliun

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan Indonesia kini siap bersaing dalam pasar ekspor listrik terbesar di Kawasan Asia Tenggara dengan banyak membangun supply-supply listrik di seluruh wilayah di Indonesia.

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Dias Araujo. Dalam rapat koordinasi yang membahas pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Fotovoltaik Terapung 2.2 GWp di Waduk Duriangkang Batam, Kepulauan Riau bersama Kementerian/Lembaga terkait pada Selasa (27/9/2021).

“Target pencapaian bauran energi ada banyak tantangan dalam implementasinya, masih dominannya penggunaan energi fosil dan regulasi yang belum kondusif membuat kita masih perlu upaya ekstra untuk mencapai target 2025,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Dias Araujo.

Target sebesar 23 persen pada tahun 2025 ini baru tercapai sebesar 12 persen sehingga Pemerintah harus terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan sektor swasta, perbankan, pemerintah daerah demi mencapai target yang ada.

Ekspor yang mencapai 300 MW melalui transmisi bawah laut 400kV ini memerlukan sinergi serta dukungan baik regulasi maupun penguatan kerjasama pengelolaan aset daerah.

Ia menyampaikan, SUNSEAP sebagai Joint venture harus mampu penuhi tanggung jawabnya, mulai dari berbagai persyaratan sebagai importir/eksportir listrik, lisensi/perizinan, partisipasi dalam pasar grosir listrik internasional, hingga menyusun mekanisme komersial yang menguntungkan kedua pihak,” pungkas Deputi Basilio.

Baca juga: Perusahaan Carmat Lakukan Implan Jantung Buatan Pertama

Terkait hal ini, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan PLN serta Pemerintah Daerah diharapkan telah memiliki sistem bisnis yang sesuai dan dapat mempercepat pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan/EBT dan energi bersih

Isu-isu seperti land clearance dan luasan permukaan waduk harus diterapkan berdasar pada perundangan saat ini, hal ini perlu segera diselesaikan oleh kementerian teknis seperti PUPR dan BP Batam untuk solusi penyediaan lokasi terkait.

Kementerian ESDM menjelaskan besarnya potensi tenaga surya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik yang ada di Indonesia, sehingga Indonesia dapat mewujudkan kedaulatan energi.

“Sebagai bagian dari Program Strategis Nasional ESDM, kami mencermati regulasi kedua negara terkait pemenuhan listrik dalam negeri sebelum di ekspor,” jelas Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan.

Senada dengan hal tersebut, PLN menegaskan bahwa Indonesia perlu lebih memaksimalkan kebutuhan akan permintaan listrik yang ada, “Pasar (listrik) ekspor begitu besar sehingga kita harus terlibat di dalamnya. Kita perlu siapkan aspek teknis dan mekanisme bisnisnya,” tegas Wiluyo Kusdwiharto selaku Direktur Mega Proyek PT PLN.

Deputi Basilio meyakini, Indonesia kini siap bersaing dalam pasar ekspor listrik terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Deputi Basilio pun mengharapkan kedepannya supply listrik lain dapat dibangun di seluruh wilayah di Indonesia, seperti di wilayah Sumatera dan Nusa Tenggara.

Ini membuka peluang untuk menyelenggarakan studi-studi kelistrikan dan Kerjasama dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU/PPP).

Exit mobile version