TopCareerID

Tekan Angka Pengangguran, Kemendikbudristek Luncurkan “Ayo Kursus”

ILO prediksi lebih dari 200 juta pengangguran 2022 efek dari pandemi

Ilustrasi pengangguran

Topcareer.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Ayo Kursus untuk menekan angka pengangguran, meningkatkan capaian belajar, serta sebagai alternatif pembelajaran yang berkualitas guna menciptakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Wartanto, menjelaskan bahwa Ayo Kursus ini sebagai jembatan untuk anak-anak melakukan reskilling dan upskilling.

Perserta akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dan memiliki keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan

“Kompetensi dimiliki harus sesuai dengan kebutuhan industri. Maka kerja sama itu melahirkan kurikulum dibangun bersama industri, pendidiknya dibimbing industri, sarananya sesuai kebutuhan industri, programnya sesuai dengan industri, sehingga lulusannya sesuai dengan industri,” kata Wartanto pada Kamis (30/9/2021).

“Dengan itu, kita bisa menekan angka pengangguran, serta meningkatkan jumlah wirausaha, dan memperbanyak anak-anak yang telah lulus agar dapat bekerja,” ujarnya.

Baca juga:

Lembaga mitra Ayo Kursus, dan Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), Anggono Wijaya menyampaikan, di Gorontalo sendiri sebagai wilayah kerja dari Pupuk Kaltim, angka penganggurannya mengalami peningkatan pada tahun 2020, yakni dari sekitar 9,2% naik menjadi 9,46%.

Anggono Wijaya menuturkan adalah tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan sosial di Indonesia pada umumnya. “Tujuan dari pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan diselesaikan melalui program ini,” lanjut dia.

Wartanto memberikan pesan bahwa sukses tidak harus lewat satu jalur. Kunci sukses ada pada diri sendiri dengan memperkuat potensi dengan berbagai kompetensi.

“Maka dari itu, diharapkan masyarakat dapat berpatisipasi untuk mengikuti program Ayo Kursus ini, sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran di Indonesia, karena itu merupakan hakikat dari Program Ayo Kursus,” tutup Wartanto.

Exit mobile version