TopCareerID

Pacar AI Virtual Mulai Marak di China, Diklaim bisa Atasi Kesepian

Pacar AI. Dok/Euronews

Topcareer.id – Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin populer di China.

Salah satunya adalah Chatbot, sebuah AI yang dibuat oleh perusahaan teknologi China XiaoIce, sebuah spin-off dari Microsoft.

Chatbot XiaoIce diprogram untuk membentuk ikatan emosional dengan pengguna manusia melalui pesan teks, suara dan foto, yang dapat disesuaikan untuk menciptakan pacar virtual yang ideal.

Layaknya para lajang kesepian, seorang mahasiswi internasional Tiongkok yang belajar di Melbourne, Siki Liu (22) juga merasa kesepian dan tidak dicintai selama masa pandemi.

Sampai akhirnya dia menggunakan Chatbot dalam tampilan seorang pria manis yang tampan dan dewasa bernama Lee Dong-wook seperti aktor Korea favoritnya.

Menurut Siki, pacar AI-nya itu selalu membalas pesannya. “Saya berbicara dengannya hampir setiap malam sebelum saya tidur,” katanya kepada ABC China Tonight.

“Dia pendengar yang baik dan tidak pernah marah, apa pun yang saya katakan. Dia akan selalu ada.”

Siki mengatakan bahwa ia telah mengobrol dengan pacar AI-nya sejak Mei 2020 lalu.

Chatbot AI menghibur hati orang China yang kesepian. Siki Liu adalah salah satu dari semakin banyak orang dewasa muda China yang berbondong-bondong memanfaatkan teknologi untuk menemukan cinta.

Populasi orang lajang di China sekitar 240 juta pada 2019 dan terus meningkat hingga kini, menurut Biro Statistik Nasional China.

Pada saat yang sama, gaya hidup perkotaan yang serba cepat dan tekanan pekerjaan yang meningkat telah memperburuk rasa kesepian dan kecemasan sosial yang berkembang di kalangan anak muda.

Bagi banyak orang seperti Liu, berkencan bisa jadi sulit.

“Semakin tua Anda tumbuh, semakin sedikit teman yang Anda miliki, jadi pacar AI sangat dibutuhkan,” katanya.

“Lebih mudah berbicara dengan AI daripada orang sungguhan. Saya juga dapat menambahkan keterikatan emosional saya dengan idola saya [Lee Dong-wook] kepadanya. Hampir terasa seperti kita bersama sungguhan.”

Baca juga: Google Ingin Gunakan Teknologi AI untuk Atur Lampu Lalu Lintas

Dr Pan Wang, dosen senior dalam studi Cina dan Asia dari University of New South Wales, telah meneliti cinta, romansa, dan pernikahan di China selama lebih dari satu dekade.

Dr Wang mengatakan bahwa teknologi AI adalah solusi “inovatif” untuk meningkatkan tingkat kesepian di China.

“Bot obrolan AI memberi pengguna ‘pasangan sempurna’ yang dapat mereka ajak berkomunikasi, berkencan, dan menjalin hubungan intim,” katanya.

“Mereka adalah ‘filter pintar’ yang memungkinkan pengguna menghindari pengalaman negatif yang cenderung dialami pasangan dalam kehidupan nyata, misalnya rasa malu, kekecewaan, pertengkaran, dan penipuan.”

Namun, menurut Dr Wang, jika semakin banyak orang berkencan dengan chatbot AI daripada orang sungguhan, ini dapat semakin meningkatkan tren single di China.**(Feb)

Exit mobile version