TopCareerID

Sains Temukan Cara Baru Cegah Kerontokan Rambut

Sumber foto: New York Post

Sumber foto: New York Post

Topcareer.id – Rambut rontok mempengaruhi 80% pria berusia 50 tahun ke atas. Sekarang sebuah laporan baru dari Max Planck Institute menunjukkan kebotakan dapat ditunda dengan bantuan sesuatu yang sederhana seperti meditasi.

Stres dan botak

Para penulis menemukan solusi potensial untuk kerontokan rambut, setelah menemukan salah satu kontributor utamanya, stres.

“Ketika kita stres, kelenjar adrenal kita menghasilkan hormon yang disebut kortisol, dan kemudian kortison memberi sinyal pada folikel rambut kita untuk beralih dari fase pertumbuhan, keluar dari fase pertumbuhan menjadi katagen (fase transisi), dan kemudian rambut akan rontok. Ini disebut telogen effluvium,” jelas dokter naturopati, Tess Marshall, ND yang tidak terlibat dalam studi baru ini.

Kerontokan rambut akibat stres atau telogen effluvium biasanya dapat diatasi setelah hal-hal yang menyebabkan stres diatasi. Kamu dapat membantu tubuhmu mengatur kortisol dengan lebih baik dengan mengikuti diet dengan banyak makan buah dan sayur, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.

Mengkonsumsi suplemen antara lain feritin, Vitamin D, Zinc, Vitamin B12.

Dan terlibat dalam praktik kesehatan emosional seperti yoga, meditasi, pernapasan dalam, membuat jurnal, menghabiskan waktu di luar ruangan, konseling atau terapi.

Rambut kita dapat memberikan pengukuran stres

Penulis laporan baru dapat mengukur tingkat stres setiap peserta dengan mengukur kortisol di folikel rambut mereka. Selain rambut rontok, individu yang sangat stres menempatkan diri mereka pada peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan depresi.

Baca juga: Alasan Kamu Perlu Mendapatkan Lebih Banyak Sinar Matahari

“Hasil kami menunjukkan pengurangan paparan kortisol jangka panjang sebagai mekanisme di mana pelatihan mental berbasis meditasi dapat memberikan efek positif pada kesehatan praktisi,” tulis para penulis.

Ketika para peneliti meminta para peserta berlatih meditasi dan latihan perilaku yang berfokus pada keterampilan kognitif dan sosial, termasuk perhatian, rasa terima kasih, dan kasih sayang. Tingkat kortisol yang ada di rambut mereka menurun secara signifikan.

Selama sembilan bulan, sampel penelitian terlibat dalam program pelatihan mental yang dirancang untuk mengajarkan bidang keterampilan tertentu.

Pada akhir masa studi, para peserta melihat penurunan 25% kadar kortisol di rambut mereka. Mereka juga menghasilkan 51% lebih sedikit kortisol di bawah tekanan daripada mereka yang tidak dilatih.

“Kebanyakan wanita mengeluh tentang kerontokan, mereka kehilangan rambut saat mandi, mereka kehilangan rambut saat menata rambut, mereka kehilangan rambut saat mereka mengusap kepala mereka, dan kerontokan itu adalah petunjuk kami bahwa itu akan datang dari sumber yang penuh tekanan,” lanjut Marshall.

“Saya pikir perawatan diri dan benar-benar memantau bagaimana kamu bereaksi terhadap stres sangat penting untuk meningkatkan ketahanan dalam tubuh kita tanpa suplemen sama sekali,” ujarnya.**(Feb)

Exit mobile version