Topcareer.id – Valneva SE pada hari Senin (18/10) mengatakan vaksin eksperimental COVID-19 buatannya menunjukkan kemanjuran setidaknya sama baiknya, dengan suntikan AstraZeneca dalam uji coba tahap akhir yang membandingkan keduanya, dengan efek samping yang jauh lebih sedikit.
Perusahaan pembuat obat asal Prancis ini berharap vaksinnya yang menggunakan teknologi lebih tradisional daripada vaksin mRNA, bisa menjadi pilihan lebih meyakinkan bagi orang Eropa yang masih enggan diimunisasi.
“Dosis vaksin yang sangat penting yang perlu kita berikan, baik secara nasional maupun internasional, adalah untuk mereka yang belum diimunisasi,” kata ketua penyelidik uji coba Adam Finn kepada wartawan media. “Itu prioritas kami.” Tambahnya.
Vaksin VLA2001 Valneva memicu respons kekebalan yang jauh lebih kuat dan menunjukkan bahwa perlindungan terhadap COVID-19 dalam hal respons antibodi akan “setidaknya sama baiknya, jika tidak lebih baik daripada vaksin AstraZeneca.”
Finn mencatat bahwa vaksinnya sangat efektif, terutama terhadap penyakit parah. Tidak ada peserta yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 selama uji coba.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Mana yang Terbaik? Ini Penjelasannya
Menambah kepastian tambahan, uji coba Valneva berlangsung saat varian Delta yang sangat menular dari virus corona sudah beredar luas.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin Valneva, yang diberikan dalam dua suntikan dengan jarak 28 hari, secara signifikan memicu lebih sedikit reaksi merugikan, seperti nyeri lengan dan demam.
Saham Valneva yang terdaftar di Paris naik sekitar 33% dan telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Januari.**(Feb)