TopCareerID

Direktur WFE: 2% Kekayaan Elon Musk Bisa Bantu Atasi Kelaparan Dunia

Miliarder

Topcareer.id – Direktur Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFE) Perserikatan Bangsa-Bangsa, David Beasley mengatakan, sekelompok kecil individu yang sangat kaya dapat membantu mengatasi kelaparan dunia, meski hanya dengan sebagian kecil dari kekayaan bersih mereka.

“Miliarder perlu “melangkah sekarang, satu kali”, kata David Beasley dalam sebuah wawancara, dikutip dari CNN, Rabu (27/10/2021).

“USD6 miliar bisa untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak menjangkau mereka. Ini tidak rumit,” tambahnya.

Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk memiliki kekayaan bersih hampir USD289 miliar, menurut Bloomberg, yang berarti bahwa Beasley meminta sumbangan hanya 2% dari kekayaannya.

Kekayaan bersih miliarder AS hampir dua kali lipat sejak pandemi dimulai, mencapai USD5,04 triliun pada Oktober, menurut kelompok progresif Institute for Policy Studies dan American for Tax Fairness.

“Badai sempurna dari beberapa krisis, seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19, berarti banyak negara mengetuk pintu kelaparan,” kata Beasley.

Setengah dari populasi Afghanistan – 22,8 juta orang – menghadapi krisis kelaparan akut, menurut laporan WFP yang dirilis Senin.

Baca juga: Daftar 10 Universitas Terbaik Di Dunia Versi US News & World Report

Pengangguran yang merajalela dan krisis likuiditas membuat negara itu tertatih-tatih di ambang krisis kemanusiaan dan 3,2 juta anak di bawah usia lima tahun berisiko, laporan itu menyimpulkan.

Serangkaian laporan baru dari pemerintahan Biden mengeluarkan peringatan keras minggu lalu: Efek perubahan iklim akan meluas dan akan menimbulkan masalah bagi setiap pemerintah.

“Misalnya, ambil Amerika Serikat dan wilayah di Amerika Tengah, Koridor Kering, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua — di daerah itu saja,” kata Beasley Selasa. “Kami memberi makan banyak orang di sana dan iklim berubah dengan badai dan banjir bandang; itu menghancurkan.”

Di Ethiopia, WFP memperkirakan bahwa 5,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan di wilayah Tigray, di mana Perdana Menteri Abiy Ahmed telah memimpin serangan besar-besaran terhadap Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sejak tahun lalu. Ribuan warga sipil sejak itu terbunuh, sementara lebih dari 2 juta orang mengungsi.

Organisasi kemanusiaan seperti WFP telah berjuang untuk mendapatkan pasokan bagi mereka yang membutuhkan di wilayah tersebut, memperparah krisis.

Exit mobile version