TopCareerID

Ini Usia Terbaik untuk Menjadi Bos

Topcareer.id – Usia memang bukan faktor utama seberapa baik dalam hal kepemimpinan atau menjadi bos. Namun, studi sebut ada usia tertentu di mana menjadi usia ideal untuk memiliki tingkat vitalitas kepemimpinan yang tinggi.

Kabar baik untuk pekerja yang lebih tua yang mencari pekerjaan: Penelitian baru telah menentukan bahwa manajer menunjukkan tingkat vitalitas profesional tertinggi mereka di usia 50-an.

Penelitian yang dilakukan di University of Haifa di Israel, mendefinisikan vitalitas profesional seorang manajer sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan dan kompetensi, untuk mendapatkan kepuasan dari kinerja kerjanya.
Para peneliti secara khusus memeriksa fungsionalitas eksekutif teknologi tinggi, teknik, dan infrastruktur.

“Keuntungan dan kerugian mengambil karyawan dewasa telah diperdebatkan secara luas selama beberapa tahun terakhir. Studi baru ini sekarang menunjukkan bahwa dalam hal vitalitas, usia lanjut memainkan peran penting,” kata para peneliti, mengutip dari laman Business News Daily.

Para peneliti mulai memeriksa faktor-faktor mana yang terkait dengan vitalitas profesional dan apakah vitalitas itu terkait dengan karier seorang manajer.

Berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 545 manajer teknologi tinggi, teknik dan infrastruktur dari sektor publik dan swasta. Mereka mewakili spektrum manajemen full time, dari manajer proyek hingga manajer senior perusahaan.

Baca juga: Business Intelligence Masuk Daftar Pekerjaan Paling Kritis Di Indonesia

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin vitalitas yang ditunjukkan para manajer, semakin banyak kemampuan yang mereka miliki untuk memanfaatkan sumber daya pribadi agar berhasil dalam pekerjaan mereka, dan komitmen terhadap pekerjaan mereka meningkat, kata para peneliti.

Vitalitas profesional juga secara positif terkait dengan posisi manajer dalam hierarki perusahaan dan keseimbangan kehidupan kerja manajer. Selain itu, semakin tinggi tingkat vitalitas, semakin sedikit manajer yang mempertimbangkan untuk meninggalkan tempat kerjanya.

Para peneliti menemukan, karyawan yang mendapat dukungan dari perusahaan mereka juga lebih mungkin memiliki tingkat vitalitas tempat kerja yang lebih tinggi.

“Studi kami menunjukkan bahwa menyediakan alat bagi pekerja untuk meningkatkan vitalitas profesional mereka juga akan meningkatkan kepuasan mereka dan akan membantu menumbuhkan pekerja yang cerdas dan inovatif. Ini menunjukkan bahwa sebuah organisasi harus memprioritaskan penyediaan alat tersebut,” kata para peneliti.

Vitalitas pekerja ‘mendorong’ keberhasilan organisasi, dan fakta bahwa vitalitas profesional dipertahankan dan benar-benar meningkat hingga usia 50-an menunjukkan bahwa organisasi yang berinvestasi dalam aspek tempat kerja ini akan dapat memperoleh manfaat dari pekerja produktif selama bertahun-tahun.

Penelitian dilakukan oleh Shmuel Grimland, Yehuda Baruch dan Eran Vigoda-Gadot.**(Feb)

Exit mobile version