Topcareer.id – Akademisi Universitas Airlangga (UNAIR) Muhammad Ardian membeberkan mengenai panduan isolasi mandiri (isoman) dan vaksinasi bagi ibu hamil.
Hal ini mengingat dari data yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menunjukan bahwa sejak Januari hingga September 2021, sedikitnya kematian ibu mencapai angka 1.127 orang. Sedangkan jumlah kematian bayi mencapai 2.465 dalam rentang waktu yang sama.
Menurut pria yang akrab disapa Ardian itu, ibu hamil cenderung lemah dan rentan sehingga membuat mereka lebih rawan terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, Ardian menegaskan ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 dapat melakukan isoman, asalkan usia kehamilannya berada di bawah 39 minggu dan usia ibu tak lebih dari 45 tahun.
“Ibu hamil dengan syarat di atas boleh isoman. Tapi yang berisiko tinggi, dengan komorbid, sebaiknya diisolasi di tempat khusus atau di rumah sakit,” ujarnya seperti dikutip dari Unair.ac.is pada Selasa (9/11/2021).
Baca juga: Begini Cara Masuk Mall, Restoran, Bioskop dan Tempat Wisata Tanpa Aplikasi PeduliLindungi
Kendati demikian, selama isoman ibu hamil perlu tetap memantau pergerakan janin bila usia kehamilan di atas 18-20 minggu. Sedikitnya terdapat 10 gerakan janin dalam 12 jam.
“Ibu hamil juga sebaiknya menghindari stress; tidur cukup 6-8 jam; dan melakukan olahraga ringan,” tambahnya.
Mengenai vaksinasi, lanjutnya hal tersebut aman dilakukan baik pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga.
“Dari penelitian sudah terbukti aman, tidak menyebabkan keguguran atau kecacatan. Ibu hamil dengan komorbid juga diutamakan vaksinasi, selama komorbidnya terkontrol. Tidak perlu takut, ini aman,” tandasnya.
Sebagai penutup, Ardian menyarankan agar ibu hamil tetap tinggal di rumah dan menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19, terutama menjelang persalinan, yakni dua minggu dari taksiran persalinan.**(Feb)