Topcareer.id – Karyawan di Portugal yang menjalani pekerjaan jarak jauh atau Working From Home (WFH) mulai sekarang bisa memperoleh apa yang selama ini disebut dengan Work-Life Balance yang lebih sehat di bawah undang-undang perburuhan terbaru yang telah disetujui oleh parlemen negara itu.
Aturan baru yang disetujui pada hari Jumat (12/11) merupakan bentuk tanggapan terhadap melonjaknya angka WFH akibat dari pandemi COVID-19, kata Partai Sosialis yang kini berkuasa di Portugal.
Di bawah aturan baru ini, perusahaan akan menghadapi hukuman dan denda apabila atasan di kantor menghubungi karyawannya terkait dengan pekerjaan di luar jam kerja.
Perusahaan juga wajib membantu untuk membayarkan biaya yang dikeluarkan oleh karyawan WFH seperti tagihan listrik dan internet.
Namun, amandemen undang-undang perburuhan Portugal memiliki batasan, UU ini tidak berlaku untuk perusahaan dengan total karyawan kurang dari sepuluh orang.
Apa saja yang berubah untuk pekerja WFH?
Perusahaan sekarang dapat menghadapi denda karena menghubungi pekerjanya di luar jam kerja normal mereka.
Bos atau atasan juga dilarang memantau karyawannya saat mereka sedang bekerja di rumah.
Perusahaan sekarang juga harus berkontribusi pada biaya yang dikeluarkan pekerja sebagai akibat dari beralih ke WFH. Ini bisa termasuk tagihan listrik atau internet, tapi air tidak termasuk.
Aturan baru ini juga merupakan kabar baik bagi orang tua yang memiliki anak kecil.
Karyawan sekarang memiliki hak untuk bebas WFH tanpa harus meminta ijin dengan atasan, asalkan anak mereka maksimal masih berusia delapan tahun.
Langkah-langkah untuk mengatasi kesepian juga termasuk dalam aturan kerja jarak jauh. Perusahaan diharapkan mengadakan pertemuan langsung setidaknya setiap dua bulan.
Baca juga: 4 Penyebab Utama Karyawan Alami Demotivasi Kerja, Bos dan HRD Harus Tahu!
Pengubah Permainan
Portugal adalah negara Eropa pertama yang mengubah aturan kerja jarak jauhnya sebagai akibat langsung dari pandemi COVID-19.
Aturan sementara menjadikan kerja jarak jauh sebagai opsi wajib dengan beberapa pengecualian.
Perusahaan juga wajib untuk menyediakan alat yang diperlukan karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah.
Tetapi sementara kerja jarak jauh selama pandemi membawa fleksibilitas baru bagi banyak orang, masalah seperti akses yang tidak setara ke peralatan IT menunjukkan perlunya pemerintah turun tangan.
Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Portugal, Ana Mendes Godinho mengatakan “Pandemi telah mempercepat kebutuhan untuk mengatur apa yang perlu diatur.”
“Membangun budaya kerja jarak jauh yang sehat juga dapat membawa manfaat lain bagi Portugal,” kata Mendes Godinho.
“Kami menilai Portugal sebagai salah satu tempat terbaik di dunia bagi para nomaden digital dan pekerja jarak jauh untuk memilih tempat tinggal, kami ingin menarik mereka ke Portugal.” Pungkasnya.**(Feb)