TopCareerID

Studi: Subvarian Delta Belum Terbukti bisa Menghindari Vaksin

virus corona sub varian omicron

Topcareer.id – Subvarian Delta yang kini tumbuh tidak mengarah pada infeksi COVID-19 bergejala, survei prevalensi virus corona menemukan.

Studi Imperial College London REACT-1, yang dirilis pada hari Kamis (18/11), menemukan bahwa subvarian yang dikenal sebagai AY.4.2 telah berkembang menjadi hampir 12% dari sampel yang diurutkan.

Tetapi dari pengurutan tersebut hanya sepertiga yang memiliki gejala COVID “klasik.”

AY.4.2 dianggap sedikit lebih menular, tetapi belum terbukti menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menghindari vaksin lebih mudah daripada Delta.

Para peneliti mengatakan bahwa orang tanpa gejala mungkin lebih sedikit mengisolasi diri, tetapi juga bahwa orang dengan gejala yang lebih sedikit mungkin menyebarkannya dengan lebih mudah melalui batuk dan juga tidak mungkin sakit parah.

“Ini tampaknya lebih mudah menular,” kata ahli epidemiologi Imperial Paul Elliott kepada wartawan. “Tampaknya gejalanya sedikit, yang mana ini merupakan hal yang baik.” Tambahnya.

Baca juga: Rusia Laporkan Kasus Subvarian Delta Covid-19 yang Lebih Menular

Hasil lengkap dari putaran terakhir penelitian yang dilakukan antara 19 Oktober dan 5 November di Inggris, mengkonfirmasi apa yang dicatat setiap hari dan survei prevalensi lainnya bahwa tingkat infeksi turun.

Studi REACT-1 juga menemukan bahwa dosis booster mengurangi risiko infeksi pada orang dewasa hingga dua pertiga dibandingkan dengan orang yang mendapat dua dosis.**(Feb)

Exit mobile version